Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 2 November 2025, "Supaya Kubangkitkan pada Akhir Zaman"

Penulis Kitab Makabe memuji tindakan Yudas, karena ia memikirkan kebangkitan

Editor: Eflin Rote
Foto Pribadi
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Katolik

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

Hari Minggu Pekan Biasa XXX
Minggu, 2 November 2025. Pengenangan ArwahSemua Orang Beriman 
Bacaan I:  2Mak. 12:43-46
Bacaan II: 1Kor. 15:20-24a.25-28
Injil:  Yoh. 6:37-40

“Supaya Kubangkitkan pada akhir zaman”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua.

Pada hari ini, kita mengenang semua orang beriman yang telah meninggal dunia, khususnya mereka yang belum mencapai kesempurnaan dan masih dalam proses pemurnian.

Tema "Supaya Kubangkitkan pada akhir zaman" mengajak kita untuk merenungkan tentang pengharapan akan kebangkitan, pentingnya doa bagi orang yang telah meninggal, dan kasih serta belas kasihan Allah yang menjangkau melampaui batas kematian.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam  bacaan pertama (2Makabe 12:43-46), Yudas Makabe mengumpulkan uang dan mengirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa bagi orang-orang yang telah gugur dalam pertempuran.

Penulis Kitab Makabe memuji tindakan Yudas, karena ia memikirkan kebangkitan.

Sebab jika ia tidak mengharapkan bahwa mereka yang gugur itu akan bangkit, adalah sia-sia dan bodoh untuk mendoakan orang-orang mati.

Tindakan Yudas menunjukkan bahwa berdoa bagi orang mati adalah baik dan saleh, supaya mereka dibebaskan dari dosa.

Pada bacaan kedua (1 Korintus 15:20-24a, 25-28), Paulus menegaskan bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Ia menjelaskan bahwa setiap orang akan dibangkitkan dalam urutannya masing-masing: Kristus sebagai yang sulung, kemudian mereka yang menjadi milik Kristus pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tiba kesudahan, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Paulus menekankan bahwa Kristus akan mengalahkan maut, musuh yang terakhir, dan bahwa pada akhirnya Allah akan menjadi semua di dalam semua.

Dalam Injil Yohanes 6:37-40, Yesus berkata, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, melainkan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Yesus menegaskan bahwa kehendak Bapa adalah supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman.

Ini menunjukkan bahwa meskipun kita berduka atas kematian orang-orang yang kita kasihi, kita memiliki pengharapan yang teguh akan kebangkitan dan kehidupan kekal bersama Kristus.

Refleksi kita adalah tentang :

Doa: Apakah kita secara teratur berdoa bagi orang-orang yang telah meninggal, memohon belas kasihan Allah bagi mereka dan penghiburan bagi mereka yang berduka?

Pengharapan: Apakah kita menghayati pengharapan akan kebangkitan dan kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Kristus? Apakah pengharapan ini mempengaruhi cara kita hidup di dunia ini?
Kasih: Apakah kita mengasihi sesama, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dengan kasih yang tulus dan tanpa syarat?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Hari ini, marilah kita merenungkan misteri kematian dan kebangkitan, serta memohon belas kasihan Allah bagi semua orang beriman yang telah meninggal.

Kedua, semoga kita diberi kekuatan untuk hidup dalam iman, harapan, dan kasih, serta untuk mempersiapkan diri. Ketiga, maka marilah kita berdoa mohon kekuatan Allah untuk memampukan kita untuk hidup di dalam Kasih Allah. (Bruder Pio Hayon SVD)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved