Renungah Harian Katolik
Renungan Katolik Minggu 2 November 2025: Tak Seorangpun yang Akan Benar-Benar Hilang
Mendoakan orang yang sudah meninggal merupakan kebiasaan yang ditemukan dalam semua peradaban yang paling tua.
Mereka yang meninggal adalah bagian dari hidup kita, bagian dari tubuh Kristus yang satu.
Dalam doa-doa, kita yang masih hidup di dunia ini dan mereka yang sudah meninggal, bersatu dan berserah pada Kristus, agar kita tetap bersatu dengan Kristus.
Sebagaimana kata Paulus: “entah hidup, entah mati kita adalah milik Tuhan.” ( Rom. 14: 8). Tuhan adalah Allah orang-orang hidup maupun orang mati.
Dalam surat kepada umat di Korintus (1 Korintus 15:20-28) Paulus meyakinkan kita mengenai kebangkitan sebagai sebuah peristiwa historis.
Kristus telah bangkit sebagai yang sulung dari antara orang mati.
Artinya, seperti benih yang harus jatuh ke tanah untuk bertunas, demikian pula hidup kita harus melewati kematian untuk berbuah dalam kehidupan kekal.
“Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” (1Kor 15:22).
Persekutuan dengan Kristus adalah awal dan ujung dari pencarian manusia.
Dalam Injil Yohanes 6:37-40, Yesus menegaskan: “Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang diberikan-Nya padaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya kubangkitkan pada akhir zaman.”
Inilah inti pengharapan kristiani: Allah tidak pernah meninggalkan satu pun dari ciptaan-Nya. Bahkan kematian, tidak akan sanggup memisahkan kita dari Allah.
Kasih Allah tetap bekerja, tetap menyatukan semua orang dalam kehidupan baru.
Maka, setiap kali ketika kita mendoakan para arwah, kita tidak hanya mengenang mereka yang meninggal, tetapi terutama menyatukan diri dengan jiwa jiwa yang hidup di hadapan Allah.
Kita percaya bahwa kasih Allah sedang memurnikan mereka, sama seperti kasih itu juga sedang memurnikan kita yang masih berziarah di dunia ini.
Dalam doa, kita bertemu — mereka yang sudah selesai berjuang dan kita yang masih berziarah — di dalam persekutuan kasih yang sama, yaitu Tubuh Kristus, Gereja yang satu: Gereja yang berziarah, Gereja yang berjuang dan Gereja jaya.
Hari ini kita mendoakan mereka yang telah pergi. Di antara mereka ada yang sedang berjuang di api penyucian (purgatory). Mereka tidak dapat menolong diri mereka sendiri.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Mali-Leo1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.