Kerja Sama Indonesia dan Timor Leste

Pameran Pendidikan Tinggi Indonesia 2025 Hadir di Dili

PPTI menjadi wadah strategis untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi putra-putri Timor Leste.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Timor Leste 

POS-KUPANG.COM, DILI - Pameran Pendidikan Tinggi Indonesia (PPTI) 2025 digelar di Dili Timor Leste

Pameran menghadirkan sebanyak 65 perguruan tinggi Indonesia dari berbagai provinsi, mulai dari universitas negeri dan swasta, politeknik, hingga institut teknologi dan kesehatan.

PPTI menjadi wadah strategis untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi putra-putri Timor Leste sekaligus mempererat hubungan bilateral di bidang pengembangan sumber daya manusia antara Indonesia dan Timor Leste.

Baca juga: Universitas Negeri Gorontalo Ikut Pameran Pendidikan Tinggi di Timor Leste

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili melalui Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) pada 28–30 Oktober 2025 bertempat di Pusat Budaya Indonesia (PBI), Dili.

Pameran dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi.

Acara ini merupakan agenda kerja sama pendidikan terbesar antara Indonesia dan Timor Leste serta telah menjadi ajang tahunan yang paling ditunggu oleh masyarakat Timor Leste.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi menegaskan, Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa pendidikan adalah pilar utama hubungan bilateral.

“Untuk itu, sinergi antar kedua negara ini merupakan investasi jangka pajak dalam pembangunan manusia dan peradaban di kawasan kita. Karena itu, pameran hari ini bukan sekedar ajang promosi perguruan tinggi, tetapi juga menjadi panggung dialog lintas batas, panggung dialog lintas bangsa yang menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama riset, inovasi, serta kebudayaan,” ujar Dirjen Dikti.

Dirjen Khairul menegaskan bahwa di era percepatan teknologi dan keterhubungan global, kerja sama pendidikan tinggi bukan sekadar pertukaran mahasiswa, tetapi merupakan wujud nyata diplomasi pengetahuan (knowledge diplomacy).

“Melalui diplomasi pengetahuan, universitas menjadi jembatan antarbangsa: menghubungkan gagasan, membangun kepercayaan, dan menumbuhkan solidaritas antar masyarakat. Kita belajar bersama bukan untuk menjadi sama, melainkan untuk saling melengkapi,” tuturnya.

Lebih jauh, Dirjen Khairul menjelaskan bahwa penguatan kerja sama pendidikan lintas negara sejalan dengan Asta Cita, delapan agenda prioritas nasional yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia, salah satunya penguatan sumber daya manusia dan riset sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.

Kemdiktisaintek menunaikan amanat tersebut melalui gerakan #DiktisaintekBerdampak, yang menekankan pentingnya akses, mutu, relevansi, dan dampak nyata dari pendidikan tinggi terhadap pembangunan bangsa dan dunia.

“Kita ingin membangun ekosistem riset dan inovasi yang kuat, yang tidak hanya melahirkan pengetahuan baru, tetapi juga menghasilkan solusi konkret bagi tantangan kemanusiaan, lingkungan, dan ekonomi,” jelasnya.

Indonesia dan Timor-Leste, adalah dua bangsa serumpun yang berbagi sejarah, budaya, dan harapan akan masa depan yang sejahtera. Komitmen penguatan kerja sama pendidikan tinggi telah ditegaskan sejak awal tahun 2025 oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia serta Duta Besar Timor-Leste, Roberto Sarmento de Oliveira Soares.

Sejak 2016 hingga September 2025, sebanyak 2.618 mahasiswa Timor-Leste telah menempuh studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ini bukan sekadar angka, tetapi bukti persahabatan yang hidup dan berkembang antara kedua bangsa.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved