Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 30 Oktober 2025, "Yerusalem, Antara Kuasa Ilahi dan Penguasa Lalim"

Dalam kota ini ada berkat, tetapi juga tidak sedikit kutukkan yang menimpa

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik

Kamis, 30 Oktobee 2025

Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD

YERUSALEM ANTARA KUASA ILAHI DAN PENGUASA LALIM

(Rm 8:31b-39; Mzm 109: 21-22.26-27.30-31; Luk 13:31-35)

"Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu." (Luk 13:34a).

Kekuatan duniawi dan Surgawi berpadu di Yerusalem. Dalam kota ini ada berkat, tetapi juga tidak sedikit kutukkan yang menimpa.

Para utusan Allah tidak pernah lolos dari cengkeraman penguasa-pnguasa lalim yang enggan move on dari kejahatan untuk mempertahankan kekuasaan mereka yang jahat. 

Allah tak pernah berhenti mengasihi umat-Nya yang tetap setia kepada-Nya.

Para nabi, Allah utus terus-menerus untuk menyampaikan harapan akan zaman keselamatan yang akan datang.

Allah yang tetap setia pada janji ilahi-Nya, menggenapi-Nya dalam Diri Yesus Putra-Nya sendiri. 

Yesus tahu kehendak Bapa-Nya dan Ia sudah tahu akan apa yang menimpa-Nya di Yerusalem.

Jalan kematian di Yerusalem bagi utusan Allah menjadi hal yang lazim. 

Yesus sudah tahu lebih dulu peristiwa naas yang akan menimpa Diri-Nya, maka ketika para Farisi yang tampak baik dan mengingatkan-Nya untuk meninggalkan Yerusalem karena ancaman pembunuhan Herodes, Yesus tidak gubris.

Pertarungan kekuatan kejahatan yang bergejolak tidak pernah akan mengalahkan kuasa kebaikan dan kasih.

Yesus menabrak daya kuasa jahat itu untuk masuk Yerusalem, agar kuasa kasih tetap menyala. 

Hari ini dan besok Aku akan mengusir setan dan menyembuhkan orang dan lusa Aku akan selesai. 

Yesus menggempur habis kuasa maut dan menang jaya dalam kemuliaan kebangkitan-Nya dari alam maut.

Iblis yang manfaatkan kuasa lalimnya melalui para penguasa duniawi untuk menggolkan misinya, terpaksa bungkam.

Maut yang ditakuti manusia dan tunduk kepada para penguasa lalim karena iblis, sudah musnah dayanya. Maut Yesus ubah menjadi hidup baru dalam Allah karena kasih. 

Santo Paulus menegaskan bahwa segala sesuatu tidak bisa memisahkan kita dari kasih Kristus.

Kasih inilah yang menguatkan dan meneguhkan perjuangan kita karena kebenaran dalam kasih.

"Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Rm 8:31b). 

Kita satu dengan Kristus karena kasih-Nya. Yesus tanda kasih yang paling besar bagi siapa pun yang percaya pada Yesus Kristus. Dalam Kristus kita pasti menang.

Pemazmur bermadah, "Tolonglah aku, ya Tuhan, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya Tuhan, yang melakukan-Nya." (Mzm 109:26-27).

Setan tak berdaya di hadapan Tuhan dan orang yang mengandalkan Yesus. 

Allah memihak orang yang beriman kepada-Nya. Melalui Yesus, Allah menjaga dan melindungi kita.

Tanda salib, mempunya kuasa dahsyat untuk melumpuhkan kuasa setan, melindungi dan menguatkan untuk menembus barisan musuh si jahat. 

Pengaruh kekuatan setan akan senantiasa ada, namun kasih Allah dalam Kristus untuk menyelamatkan kita adalah abadi.

Kita andalkan Yesus untuk usir setan dari dalam diri kita dan menyembuhkan penyakit kita.

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Kamis/Pekan Biasa XXX/C/I, 301025)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved