Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 10 Oktober 2025, "Dilema Antara Kuasa Tuhan dan Kuasa Setan"

Kuasa iblis memang tidak hanya menggoncangkan dunia dan manusia tetapi juga

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Setan tidak bisa diusir. Ia sangat ditakuti manusia, mana mungkin Yesus bisa usir setan, demikian kesan mereka.

Yesus tahu bahwa manusia rentan terhadap kuasa iblis sejak Adam dan Hawa di taman Firdaus.

Tindakan Yesus dalam bentuk mukjizat pengusiran setan merupakan tanda keprihatinan-Nya terhadap belenggu-belenggu penderitaan manusia yang tak terlepas dari kuasa si iblis itu.

Ternyata mukjizat Yesus itu tidak juga menggugah hati mereka untuk terbuka kepada-Nya sebagai Anak Allah.

Bahkan Yesus dituduh, mukjizat pengusiran setan itu terjadi karena Yesus bersekongkol dengan Beelzebul, kepala setan.

Kejadian tak masuk akal, hal-hal mustahil hampir pasti manusia kaitkan dengan kuasa setan.

Kuasa Allah yang menyelamatkan dalam diri Yesus Anak Allah tak tersentuh.

Maka Yesus dengan terus terang mengatakan, "Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu." (Luk 11:20).

Sabda Yesus ini tidak menembus dilema mereka antara kuasa Allah dan iblis.

Kuasa iblis jauh lebih berpengaruh untuk memisahkan mereka dari Yesus.

Roh jahat hanya keluar sesaat lalu kembali untuk menghancurkan manusia.

Manusia di era ini pun masih sangat kuat percaya pada kekuatan-kejuatan setan.

Sumber daya setan hanya bisa disingkirkan dengan cara dekat dan optimis dalam iman untuk mengandalkan kuasa Tuhan.

Firman Allah melalui Yoel berbunyi, "Hari Tuhan sudah dekat, datangnya seperti hari pemusnahan dari Yang Maha Kuasa." (Yl 1:15).

Dalam menyambut hari Tuhan yang sudah dekat itu, Israel diminta untuk meniupkan sangkakala, berpuasa dan berdoa kepada Allah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved