Jakarta Terkini

De Javasche Bank Simpan Brankas 13 Ton, 60 Ton Emas, hingga Pendingin Alami

Gedung De Javasche Bank (DJB) di Jalan Garuda No.1, Surabaya, bukan sekadar bangunan kolonial bergaya megah. 

POS-KUPANG.Com/TARI RAHMANIAR ISMAIL
Pengelola Gedung De Javasche Bank Risky Jayanto saat menjelaskan area Ruang Koleksi Hasil Konservasi di Gedung De Javasche Bank Surabaya 

Risky Jayanto mengatakan, minat masyarakat terhadap wisata sejarah kian meningkat. Hal ini tercermin dari jumlah pengunjung De Javasche Bank (DJB) Surabaya atau Museum Bank Indonesia yang terus naik signifikan.

Dirincikan Risky Jayanto, rata-rata 6.000 orang tiap bulan kini memadati gedung bergaya Neo-Renaissance tersebut.  Angka ini meningkat hampir 30 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 4.500 pengunjung per bulan.

“Tren ini menunjukkan ketertarikan publik makin tinggi, bukan hanya dari pelajar dan mahasiswa, tetapi juga wisatawan umum dan mancanegara,” ujar Risky Jayanto.

Daya tarik utama DJB terletak pada nilai sejarah dan koleksi unik, mulai dari ruang bawah tanah dengan brankas bersejarah, koleksi uang dari berbagai era, mesin perbankan kuno, hingga teknologi pendingin alami yang masih berfungsi sejak dibangun pada 1910.

Kenaikan jumlah kunjungan ini juga membuat DJB semakin mantap sebagai salah satu ikon wisata sejarah Kota Surabaya. Bahkan, gedung ini rutin menjadi bagian dari Surabaya Sightseeing and City Tour serta destinasi favorit penumpang kapal pesiar internasional.

Dengan tiket masuk gratis, masyarakat bisa berkunjung setiap hari pukul 08.00–16.00 WIB di Jalan Garuda No.1, Krembangan, Surabaya. (iar)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved