Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 25 September 2025, "Tidak semua Orang Bisa Bertemu Yesus"

Bagi Herodes, apa motivasi mendasar yang menggerakkan dia untuk bertemu dengan Yesus? Apakah Yesus sahabatnya?

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
Kamis, 25 September 2025
TIDAK SEMUA ORANG BISA BERTEMU YESUS
(Hag 1:1-8; Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b; Luk 9:7-9)

"Herodes berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus." (Luk 9:9b). Kerinduan untuk saling berjumpa dan bertemu di antara para sahabat, teman-teman seangkatan atau para kolega menjadi momen yang berarti.

Reuni akbar atau kesempatan berjumpa kembali, tidak sekedar untuk berkisah tentang masa lalu yang penuh kenangan melainkan bisa menjadi ajang saling meneguhkan, menguatkan bahkan saling berbagi suka duka pengalaman karya yang memperkaya satu sama lain.

Bagi Herodes, apa motivasi mendasar yang menggerakkan dia untuk bertemu dengan Yesus? Apakah Yesus sahabatnya?

Bertolak dari kisah Injil, motivasi Herodes untuk bertemu dengan Yesus hanya sekedar ingin tahu siapa gerangan Dia ini  yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu? Herodes bukan teman atau sahabat Tuhan melainkan musuhnya.

Sebagai penguasa duniawi, ia merasa cemas, khawatir, gelisah tentang wibawa dan kekuasaannya.

Apakah Yesus adalah tandingannya dalam merebut kekuasaan duniawi? Yesus bukan tandingan manusia dalam merebut kekuasaan duniawi. Kerajaan Yesus bukan dari dunia ini. Yesus adalah raja atas segala raja dan kekuasaan-Nya kekal abadi.

Karena itu orientasi bertemu Yesus hanya karena penasaran, ingin tahu siapakah Dia, hanya untuk sekedar bertemu dan berjumpa, tidak pernah akan terjadi.

Jika orientasi mau dekat dengan Tuhan karena iman akan keselamatan, Yesus sendiri yang akan datang menjumpai kita. Selain iman kepercayaan kepada Dia sebagai Putra Allah, upaya menjumpai Dia menjadi sia-sia. 

Penggerak pertama dan terutama untuk datang kepada Yesus adalah Allah Bapa-Nya. Sebab itu Yesus pernah bersabda tidak semua orang akan datang kepada-Ku, jika ia tidak ditarik oleh Bapa-Ku.

Dalam konteks Herodes, dia adalah penguasa lalim lagi keji, bahkan ia berniat membunuh Yesus,  tidak mungkin ditarik oleh Allah untuk menjadi pengikut Putra-Nya. Orientasi bertemu Yesus mesti sampai pada tekad untuk berjumpa dengan Bapa-Nya dalam Kerajaan Surga.

Yesus sendiri menegaskan, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup, hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa."

Kepada umat Israel nabi Hagai memberi teguran keras di mana mereka membiarkan rumah Tuhan  terbengkelai menjadi reruntuhan.

Manusia hanya memperhatikan rumah pribadinya menjadi indah dan elok serta mengabaikan rumah kediaman Tuhan. Maka sang nabi membeberkan keadaan manusia yang tidak peduli dengan Rumah Tuhan. "Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat.

Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!" (Hag 1:6).

Mari bangun kepedulian terhadap Rumah Tuhan, dalam upaya membangun, merawat dan setia serta taat berada di Rumah Tuhan saat ibadah dan Perayaan Ekaristi. Hal ini penting untuk rezeki kehidupan dan keselamatan.

Maka Pemazmur bermadah, "Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka.

Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah." (Mzm 149:5-6a.9b). Marilah memuji Tuhan dalam rumah-Nya.

Tidak semua orang dapat datang bertemu Yesus, hanya mereka yang memikili iman kepercayaan teguh kepada-Nya yang dapat bertemu, ikut Dia, ada bersama Dia, setia dan taat menjalankan perintah kasih-Nya. 

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Kamis/Pekan Biasa XXV/C/I, 250925)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved