Timor Leste
Lima Fakta Demo Ricuh Timor Leste, Kontroversi Pemerintah dan Kemarahan Masyarakat
Aksi demonstrasi yang terjadi di Kota Dili, ibukota Timor Leste diinisiasi oleh mahasiswa.
Aksi Damai Menjadi Demo Ricuh
Aksi yang berlangsung sejak awal pekan sempat diwarnai ketegangan. Para demonstran membakar ban, merusak gedung pemerintah, hingga melempari polisi dengan batu.
Aparat merespons dengan gas air mata, bahkan seorang mahasiswa mengaku terkena tembakan gas air mata saat berada di depan kampusnya.
“Saya marah karena mereka ingin membeli mobil mewah untuk bekerja, sementara rakyat masih menderita,” kata seorang mahasiswi yang enggan disebutkan namanya kepada BBC.
Pemerintah Batalkan Kebijakan
Demonstrasi itu memaksa Parlemen Timor Leste membatalkan dua kebijakan kontroversial. Pada selasa, parlemen membatalkan pembelian mobil mewah bagi 65 anggota parlemen.
Selanjutnya pada Rabu, parlemen uga menghapus pemberian tunjangan pensiun seumur hidup.
Baca juga: Demo Anti Pemerintah, Pejabat Negara Nepal Ditelanjangi dan Diarak Warga

Kondisi Ekonomi yang Kontras
Diketahui, gaji anggota parlemen Timor Leste mencapai 36.000 dollar AS (sekitar Rp 592 juta) per tahun, lebih dari 10 kali lipat rata-rata pendapatan tahunan warga yang hanya sekitar 3.000 dollar AS (sekitar Rp 49 juta).
Timor Leste, negara termuda di Asia Tenggara yang meraih kemerdekaan dari Indonesia pada 2002, kini juga diketahui masih bergulat dengan kesenjangan sosial, angka malnutrisi, dan pengangguran yang tinggi.
Ekonominya sangat bergantung pada minyak dan gas, membuat setiap keputusan anggaran yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kerap memicu kemarahan publik
WNI Diminta Tidak Terlibat
Adapun warga negara Indonesia atau WNI yang berada di Timor Leste juga diimbau untuk tidak terlibat dalam demonstrasi yang berlangsung.
Imbauan itu disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Dili melalui sejumlah grup WhatsApp WNI di Dili. KBRI mengimbau seluruh WNI di Timor Leste agar tetap tenang dan menjauhi kawasan sekitar parlemen.
KBRI menegaskan pentingnya bagi WNI untuk tidak terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam aksi unjuk rasa di Timor Leste. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.