PPPK 2025

Pengumuman Kelulusan Hari Ini, Berapa Besaran Gaji dan Tunjangan PPPK Guru Sekolah Rakyat 2025?

Pengumuman Kelulusan Hari Ini, Kamis 18 September 2025, Berapa Besaran Gaji dan Tunjangan PPPK Guru Sekolah Rakyat 2025?

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO
GAJI PPPK GURU SEKOLAH RAKYAT - Sekolah Rakyat Nuwi Nindi Yuguru (SRNNY) yang digagas Yordan Nyamuk Karungu dkk di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Pengumuman Kelulusan Hari Ini, Berapa Besaran Gaji dan Tunjangan PPPK Guru Sekolah Rakyat 2025? 

Gus Ipul menambahkan, sekolah rakyat bukan sekadar proyek pendidikan, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk memutus rantai kemiskinan secara sistemik. 

Oleh karena itu, kualitas kepala sekolah menjadi faktor penentu keberhasilan program ini.

Untuk mendukung peran strategis tersebut, peserta retret tidak hanya dibekali teori pendidikan alternatif, tetapi juga diperkenalkan pada pendekatan yang lebih fleksibel, seperti sistem multi-entry, multi-exit, pemetaan potensi siswa melalui aplikasi Talent DNA, serta tata kelola sekolah berbasis digital.

Mensos Saifulah Yusuf alias Gus Ipul di Istana Negara (ANTARA FOTO)
Dengan berbagai pembekalan itu, Kemensos berharap, sekolah rakyat dapat menjadi ruang belajar yang lebih adaptif, responsif terhadap kebutuhan individu, dan mampu mengakomodasi keberagaman latar belakang siswa.

“Kami ingin pendidikan ini tidak seragam, tapi tetap memperhitungkan potensi masing-masing anak. Jangan sampai burung disuruh berenang, atau sapi disuruh terbang. Semua anak punya jalur dan bakat yang harus ditemukan dan dibina,” terang Gus Ipul.

Pesan untuk peserta retret di hadapan 47 peserta retret, Gus Ipul menekankan pentingnya peran kepala sekolah rakyat dalam menghadapi persoalan kemiskinan. 

Gus Ipul menjelaskan bahwa kemiskinan bukan sekadar persoalan statistik, tetapi juga menyangkut peradaban yang harus diubah melalui pendekatan berbasis kemanusiaan. 

Menurut Gus Ipul, pendidikan adalah alat paling ampuh untuk memutus rantai kemiskinan lintas generasi. Karena itu, para kepala sekolah rakyat yang menjadi garda terdepan dalam perjuangan diharapkan dapat membantu menumbuhkan harapan bagi anak-anak dari keluarga termiskin.

“Menjadi kepala sekolah rakyat bukan sekadar tugas administratif. Lebih dari itu, peran tersebut adalah panggilan jiwa untuk menghadirkan keadilan di tengah ketimpangan, membawa harapan di tengah keputusasaan, dan menciptakan ruang aman di tengah keterasingan sosial.

Dengan kata lain, menjadi kepala sekolah rakyat bukan hanya soal mendidik, tetapi juga memanusiakan manusia,” terang Gus Ipul.

Tak lupa, Gus Ipul meminta para peserta retret untuk memastikan agar tidak ada satu pun anak miskin yang kehilangan masa depan hanya karena keterbatasan ekonomi.

Gus Ipul ingin agar sekolah rakyat mampu menjadi rumah yang penuh cinta dan harga diri, serta tempat bimbingan bagi anak-anak.

Dengan demikian, anak-anak diharapkan dapat tumbuh dengan keyakinan dan kekuatan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga mengingatkan peserta untuk tetap berpegang pada semangat dan nilai utama dari retret, yaitu Cerdas Bersama, Tumbuh Setara.

Ungkapan itu, menurut Gus Ipul, mencerminkan tujuan besar sekolah rakyat, yakni membangun bangsa melalui kesetaraan dan kecerdasan kolektif. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved