Timor Leste

Pusat Kajian Internasional BRIN Bakal Riset Hubungan Indonesia Timor Leste

Metode penelitian yang akan diterapkan, yaitu pendekatan kualitatif, terutama melalui eksplorasi sejumlah isu tema.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-BRIN
SEMINAR - Seminar yang membahas topik “Peran Timor-Leste & Indonesia dalam Implementasi Rekomendasi Laporan Chega! (CAVR) dan Per Memoriam Ad Spem (KKP)” di BRIN Gatot Subroto, Jakarta, Jumat pekan lalu.  

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pusat Kajian Internasional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan melakukan kajian tentang hubungan Indonesia dan Timor Leste. Adapun Pusat Kajian Internasional yang baru dibentuk itu salah satunya fokus pada kajian wilayah Asia Tenggara. 

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Riset Kewilayahan BRIN, Fadjar Ibnu Thufail pada seminar yang membahas topik “Peran Timor-Leste & Indonesia dalam Implementasi Rekomendasi Laporan Chega! (CAVR) dan Per Memoriam Ad Spem (KKP)”, di BRIN Gatot Subroto, Jakarta, Jumat pekan lalu. 

Fadjar mengatakan, riset itu dilakukan itu untuk mempelajari secara komprehensif keberlanjutan trauma yang dialami masyarakat dan kesenjangan narasi sejarah di kedua negara.

Baca juga: Forum Bisnis jadi Momentum Perkuat Sinergi Indonesia dan Timor Leste 

“Terdapat beberapa dimensi yang akan menjadi fokus riset bersama, yaitu pengaruh budaya populer dalam proses rekonsiliasi, pelibatan masyarakat adat dalam proses rekonsiliasi, dan ketersediaan arsip sejarah di tingkat komunitas kedua negara,” kata Fadjar dikutip dari laman resmi BRIN, Selasa (2/9/2025).  

Lebih lanjut Fadjar menjelaskan metode penelitian yang akan diterapkan, yaitu pendekatan kualitatif, terutama melalui eksplorasi sejumlah isu tema.

Tema-tema tersebut terkait proses rekonsiliasi antara Indonesia dengan Timor Leste, memori kolektif dalam budaya populer, dan peran masyarakat dalam mendorong proses rekonsiliasi.

“Diharapkan melalui riset dapat tercipta saling pengertian yang lebih erat antara Indonesia dan Timor Leste, peran lembaga riset seperti BRIN sangat penting dalam berkontribusi memahami secara lebih mendalam apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat, khususnya akar rumput,” pungkas dia. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved