Kota Kupang Terkini

RSIA Dedari Kupang Launching KB untuk Pria Bersama Dinas P2KB Kota Kupang dan BKKBN 

Layanan ini didukung oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kupang dan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pose bersama saat launching layanan KB MOP atau vasektomi di RSIA Dedari Kupang, Kamis, 18/09/2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Dedari Kupang meluncurkan layanan KB MOP (Metode Operasi Pria) atau vasektomi dalam rangka memperingati hari kontrasepsi sedunia pada Kamis, 18/09/2025. 

Layanan ini didukung oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kupang dan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kepala Dinas P2KB Kota Kupang, drg. Fransiska Johana mengatakan, pihaknya memilih RSIA Dedari untuk melakukan pelayanan ini karena ada operatornya. 

"Selama ini kami kesulitan untuk menemukan operator berkaitan dengan vasektomi. Selama ini kita mengundang kalau tidak dari Provinsi atau dari kabupaten TTS.  Sebetulnya banyak tenaga operator di sini tapi belum mempunyai sertifikasi untuk vasektomi ini maka karena Dedari ini salah satu faskes yang bermitra dengan Dinas P2KB Kota Kupang, kami memilih faskes ini menjadi lokus untuk pelayanan KB MOP di Kota Kupang dalam rangka World Contraception Day. Mudah-mudahan ini menjadi titik awal untuk kita bisa melanjutkan vasektomi ini di kemudian hari karena selama ini kami menggunakan lokasi atau faskes itu yang tidak ada operatornya.  Kami disambut baik oleh ibu Direktur dan jajarannya untuk menjadikan Dedari sebagai lokus pelayanan kami. Memang tidak hanya MOP tapi MOW (Metode Operasi Wanita) yang selama ini Dedari bermitra dengan kami sudah berjalan," jelasnya. 

Direktur RSIA Dedari Kupang, dr. Nanin Susanti, Akp., MARS, dalam kesempatan yang sama mengatakan, sejak tahun 2020 RSIA Dedari merupakan rumah sakit unggulan dalam layanan KB di tingkat nasional. 

"Makanya sebelum MOP kita ada MOW. MOW sejak tahun 2020 setiap tahun bisa mencapai 60 sampai 80 orang. Nah sekarang di RSIA Dedari itu ada juga dokter bedah jadi kami baru dapat lagi dokter bedah sehingga pelayanan MOP ini bisa kami laksanakan. Kami juga mendukung program-program dari BKKBN. Hari ini kita akan melayani tiga akseptor," ujarnya. 

Dia berharap, dengan adanya layanan ini, pasangan suami istri bisa lebih berkonsentrasi kepada pendidikan anak. 

"Memang dulu kan banyak anak banyak rezeki tapi juga banyak pengeluaran jadi memang harus direncanakan supaya anak tidak kesulitan dalam mendapatkan pembelajaran dan kasih sayang," kata dia. 

Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Dr. Faizal Fahmi S, KM., M.Kes yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, kontrasepsi merupakan hal yang penting agar keluarga-keluarga yang ada di Indonesia bisa merencanakan keluarganya.

Baca juga: RSIA Dedari Kupang Rayakan HUT ke-80 RI denga Gelar Baksos

"Merencanakan ini tidak hanya berbicara mengenai aspek ekonomi tapi juga berapa jumlah anak yang ingin dimiliki di dalam keluarga itu, disesuaikan dengan kemampuan dari keluarga tersebut jadi untuk merencanakan ini misalnya kita ngomong hanya mau dua anak di dalam keluarga berarti harus ada metode yang digunakan untuk mendukung pencapaian  Metodenya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Nah kami di BKKBN itu ada 7 jenis alat kontrasepsi yang kita siapkan mulai dari pil, suntik, kondom, kemudian ada ayudi, implan, dan ada yang namanya kontrasepsi mantap, medis operasi pria atau medis operasi wanita atau yang biasa kita kenal dengan vasektomi dan tubektomi," jelasnya. 

Lanjut dia, berbicara tentang MOP, tidak semua kabupaten/kota memiliki provider karena memang ada persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dimiliki, misalnya harus ada ahli bedah dan urolog yang tidak dimiliki semua kabupaten.

"Kalaupun ada yang spesifikasinya bisa itu harus terbiasa juga untuk melakukan tindakan ini dan memang untuk Nusa Tenggara Timur dari 22 kabupaten Kota belum semua memiliki provider, yang ada itu di Kota Kupang, TTS, TTU, Belu, Sikka, Rote Ndao dan Manggarai Barat," ungkapnya. 

Dengan adanya layanan vasektomi di RSIA Dedari Faizal berharap bahwa RSIA Dedari bisa menjadi salah satu rujukan, sehingga keluarga-keluarga yang ada di Kota Kupang dan sekitarnya yang ingin mendapatkan fasilitas pelayanan vasektomi bisa ke RSIA Dedari

"Kami dari BKKBN men-support untuk pembiayaannya melalui Dinas PPKB Kota Kupang melalui mekanisme dan alokasi khusus non fisik. Seperti itu supportnya, jadi pelayanan-pelayanan yang diberikan kepada masyarakat kita hari ini rencana ada tiga nanti akan ada yang menyusul itu diberikan secara gratis," katanya. 

Salah satu penerima layanan, Yoseph Lengari dari Kelurahan Oebufu, Kota Kupang mengatakan, menurut dia program ini bagus karena salah satu temannya sudah mengikuti dan berhasil. 

"Makanya saya konsultasi dengan dia karena saya dengan maitua kan masih KB suntik saya beda umur 15 tahun dengan maitua, anak empat, sudah besar dan sudah sarjana sudah kerja jadi saya pikir biar maitua jangan suntik lagi biar saya saja," ujarnya. 

Mimi Hendrik (29), istri dari salah satu penerima layanan juga mengakui sudah mencoba semua jenis KB kecuali ayudi karena takut memasukkan benda asing ke dalam tubuhnya. 

Mimi yang melahirkan empat anak secara normal ini menyadari tingkat kesuburannya tinggi sehingga mencari tahu metode-metode lain untuk KB. 

Setelah mencari tahu ternyata ada vasektomi untuk laki-laki dan suaminya juga setuju mengingat sang istri yang harus menempuh perjalanan jauh untuk bekerja 

"Kalau misalnya saya harus operasi butuh waktu berapa lama untuk pemulihan karena saya tinggal di Kupang tapi kerja di Oelamasi. Untuk vasektomi saya baca kan pemulihan cepat tidak ada efek samping dan hasilnya permanen," katanya.  

Saat KB, Mimi mengaku perubahan pada tubuhnya sangat drastis mulai dari berat badan yang turun drastis hingga kulit menghitam dan tidak mengalami menstruasi selama hampir dua tahun. 

"Saya sempat tanya teman yang dokter terkait program KB tapi diarahkan ke BKKBN karena rumah sakit itu hanya bekerjasama dengan BKKBN.  Kita sudah cek dari awal tahun ternyata baru dapat di bulan ini. Di luar sana banyak yang masih percaya kalau misalnya laki-laki sudah operasi vasektomi maka tidak bisa apa-apa. Kami akan tunjukkan kalau dia vasektomi dan dia baik-baik saja karena tidak hanya perempuan saja yang bisa mengambil tindakan untuk KB," tutupnya. (uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved