Opini
Opini - Asuransi BUMN: Evolusi, Gagasan Baru dan Semangat Kolaborasi
Meski tantangan industri asuransi berlangsung duapuluh empat jam tak pernah henti, secercah harapan tetap muncul.
Oleh : Theodorus Victor Seran
Kasubag Iuran Wajib PT Jasa Raharja Kanwil Utama Jawa Barat
POS-KUPANG.COM - Mari kita bayangkan, asuransi BUMN seperti IFG dengan Holdingnya seperti Jasa Raharja, Jamkrindo, Askrindo, Jasindo, Bahana dan Jasa Raharja Putra, di bawah orkestrasi Danantara, bukan lagi sekadar “pelindung finansial” tapi berubah menjadi sandaran hidup ratusan ribu bahkan jutaan masyarakat Indonesia.
Di bawah kontrol pemerintah, proses konsolidasi sedang berjalan. Tujuannya jelas yakni membentuk entitas raksasa yang mampu bersaing, saling menopang, dan membuka peluang usaha di level global.
Bukan zamannya lagi BUMN asuransi bergerak sendiri-sendiri. Integrasi diharapkan melahirkan ekosistem bisnis yang tahan banting — persis seperti “jaring pengaman” Indonesia di tengah gejolak ekonomi dunia.
Tantangan yang Menguji Ketahanan Industri
Sepanjang 2025, korporasi asuransi BUMN melewati masa-masa tak mudah. Pertumbuhan premi hanya naik tipis, 0,3 persen menjadi bukti kemampuan bertahan di tengah tekanan inflasi dan daya beli masyarakat yang belum pulih.
Ancaman tak sebatas ekonomi—teknologi yang tertinggal, birokrasi validasi klaim, hingga isu reputasi akibat kasus lama seperti Jiwasraya, semuanya menjadi PR serius.
Industri asuransi dituntut inovasi tanpa henti agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Peluang di Balik Keterbatasan
Meski tantangan industri asuransi berlangsung duapuluh empat jam tak pernah henti, secercah harapan tetap muncul.
Transformasi digital jadi kata kunci : otomatisasi klaim yang telah diterapkan sejumlah perusahaan asuransi, pelayanan berbasis aplikasi, hingga transparansi data pelanggan, perlahan mengubah wajah layanan asuransi termasuk pada perusahaan asuransi plat merah.
Konsolidasi antar perusahaan memudahkan penguatan modal dan manajemen risiko, membuka lebar pintu investasi lebih besar ke instrumen keuangan nasional.
Data terbaru menyebutkan, lebih dari 19 persen aset asuransi BUMN sudah dialokasikan pada Surat Berharga Negara, mempertegas peran mereka sebagai tulang punggung stabilitas pasar keuangan di kancah nasional.
Kekuatan BUMN yang Mungkin Kurang Terlihat
Banyak yang belum tahu, keunggulan BUMN bukan cuma soal jumlah nasabah.
Opini - Menuju Reformasi Izin Bangunan: Mampukah Kita? |
![]() |
---|
Opini: Generasi Paruh Waktu, Apakah Fleksibilitas Membentuk atau Merusak Human Capital NTT? |
![]() |
---|
Opini: Ageing Population, Keberhasilan atau Tantangan dalam Proses Pembangunan? |
![]() |
---|
Opini - Kasih, Martabat dan Paliatif: Perubahan Baru di Dunia Kesehatan NTT |
![]() |
---|
Opini: Saat Beras Jadi Ketergantungan, Pangan Lokal Bisa Jadi Solusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.