Opini

Opini: Ageing Population, Keberhasilan atau Tantangan dalam Proses Pembangunan?

Umur harapan hidup juga menunjukkan tren meningkat dari 68,11 tahun di tahun 2015 menjadi 71,83 tahun di tahun 2024. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI DIAN A GIRSANG
Dian Anggriani Girsang. 

Meningkatnya angka harapan hidup masyarakat tentu  merupakan dampak dari kualitas layanan kesehatan dan  pendidikan. 

Keberhasilan ini niscaya diikuti  tantangan. Tantangan utama saat ini yakni bagaimana mempertahankan kualitas hidup lansia, mengingat bertambahnya usia umumnya disertai penurunan kemampuan fisik dan penurunan status kesehatan yang berakibat pada penurunan kapabilitas bekerja. 

Penduduk lansia diharapkan tidak hanya memiliki umur yang panjang tetapi juga memiliki kualitas hidup yang sehat, sehingga dapat menjadi modal pembangunan. 

Berdasarkan buku publikasi Statistiks Penduduk Usia Lanjut tahun 2024, angka harapan hidup sehat (Healthy Life Expectancy atau HALE) di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 60,7 tahun. 

Artinya, penduduk Indonesia diperkirakan menjalani hidup sehat selama sekitar 60–61 tahun dari total usia harapan hidup sekitar 71–72 tahun, dengan rata-rata 11 tahun dijalani dalam kondisi sakit. 

Angka tersebut memberikan gambaran kondisi penduduk usia lanjut di seluruh Indonesia termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut atau lansia, maka angka beban ketergantungan penduduk usia tidak produktif terhadap kelompok usia produktif ikut meningkat. 

Berdasarkan Buku Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur, rasio ketergantungan lansia terus meningkat dari 8,23 pada tahun 2020 menjadi 9,63 pada tahun 2023. 

Kondisi ini tentu akan semakin buruk dengan terjadinya ketidaksiapan kondisi finansial lansia mengingat tidak semua lansia memiliki jaminan pensiun, jaminan hari tua, bahkan jaminan kesehatan. 

Ppenduduk lansia yang tidak memiliki keamanan secara finansial akan menggantungkan seluruh kebutuhan ekonominya kepada anggota keluarganya yang lebih muda.

Ageing population jika dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi kesempatan bonus demografi kedua apabila penduduk lansia masih sehat dan produktif sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian negara dengan tercapainya penuaan aktif (active ageing). 

Penuaan aktif (active ageing) merupakan kerangka kerja yang digunakan oleh WHO, yang memandang usia tua sebagai kesempatan menjadi sehat, berpartisipasi di masyarakat, dan aman (termasuk aman secara ekonomi). 

Konsep active ageing diharapkan dapat memaksimalkan potensi lansia yang bertujuan menciptakan lansia yang mandiri, baik secara fisik maupun finansial dan pada akhirnya meningkatkan jumlah lansia produktif di masa depan. 

Dorongan untuk menjaga produktivitas lansia sesuai dengan kapasitasnya, terutama melalui integrasi teknologi dan kebijakan demografi, diharapkan dapat menghindarkan penduduk lansia dari menjadi beban keluarga dan masyarakat. 

Sebaliknya mereka justru dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved