Opini
Opini: Dari Kronos Menuju Kairos
Waktu Kairos adalah waktu yang dihayati: saat Tuhan menyapa, saat manusia dipanggil untuk berubah, untuk bertumbuh, untuk memberi diri.
Pesta Intan ini adalah momentum untuk bersyukur atas buah-buah panggilan yang telah lahir dari rahim seminari ini, namun sekaligus menjadi momen untuk bertanya, ke mana arah formasi ini dibawa dalam waktu Kairos selanjutnya?
Dalam dunia yang berubah begitu cepat, Seminari tidak bisa hanya menjadi museum tradisi.
Ia harus menjadi laboratorium Roh Kudus, tempat para seminaris belajar mendengar bisikan-Nya di tengah kebisingan dunia.
Paus Fransiskus pernah mengingatkan bahwa “kita dipanggil bukan untuk mempertahankan status quo, tetapi untuk menjadi Gereja yang pergi ke pinggiran”.
Dalam konteks seminari, ini berarti membentuk calon imam yang tidak hanya siap berkhotbah, tetapi juga siap berjalan bersama umat, terutama mereka yang terluka, terpinggirkan, dan kehilangan harapan.
Lebih dari sekadar pesta, perayaan Intan ini adalah undangan untuk memasuki Kairos baru.
Dalam dokumen Evangelii Gaudium, Paus Fransiskus menulis, “Waktu lebih besar daripada ruang”, sebuah prinsip yang mengajak Gereja untuk sabar dalam proses, dan tidak terpaku pada penguasaan wilayah atau kekuasaan struktural.
Seminari Lalian, dalam semangat ini, dipanggil untuk terus menjadi tempat di mana para calon imam dilatih bukan hanya untuk ‘mengisi’ paroki, tetapi untuk menumbuhkan kehidupan Kristiani dalam realitas yang dinamis dan penuh tantangan.
Perjalanan dari Kronos menuju Kairos adalah perjalanan spiritual. Ia menuntut refleksi, pembaruan, dan kesetiaan yang kreatif.
Kita tidak cukup hanya bertanya apa yang telah dicapai, tetapi juga merenungkan apa yang Tuhan kehendaki sekarang.
Dalam perayaan ini, kita tidak hanya bersyukur atas masa lalu, tetapi juga membuka diri terhadap kejutan-kejutan Roh Kudus yang akan menuntun arah seminari ke depan.
Maka, Pesta Intan bukanlah titik akhir. Ia adalah perutusan baru. Sebab Tuhan yang setia dalam Kronos, adalah Tuhan yang hadir dan bekerja dalam Kairos.
Dan panggilan kita hari ini adalah untuk menyambut waktu Tuhan itu, dengan hati yang terbuka, langkah yang rendah hati, dan semangat yang tak pernah padam untuk menjadi tanda harapan bagi Gereja dan dunia. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.