Tour de EnTeTe 2025

Tour de NTT Harus Jadi Agenda Tetap, Bukan Sekadar Event Musiman

Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akademisi Undana, Yohanes Jimmy Nami

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Event balap sepeda internasional Tour de NTT 2025 yang rencananya akan kembali digelar pada bulan September mendatang, mendapat sorotan positif dari pengamat kebijakan publik sekaligus akademisi Undana, Yohanes Jimmy Nami. 

Ia menilai bahwa agenda ini harus menjadi program strategis yang berkelanjutan dan tidak berhenti hanya karena pergantian rezim politik di provinsi.

“Tour de NTT ini bukan hal baru. Dulu pernah digagas lewat Tour de Flores dan Tour de Timor pada era Gubernur Frans Lebu Raya. Tapi sayangnya berhenti ketika pemerintahan berganti. Ini menjadi catatan penting: event seperti ini harus dikawal siapapun gubernurnya,” ujarnya kepada POS-KUPANG.COM Selasa (5/8/2025).

Menurut Jimmy Nami, pelaksanaan Tour de NTT membawa multiplier effect yang besar bagi daerah.

Baca juga: DPRD NTT Berharap Tour De Entete Harus Dipersiapkan Dengan Baik

Selain memperkenalkan potensi pariwisata di pulau-pulau besar NTT seperti Timor, Flores, dan Sumba, event ini juga menstimulasi pergerakan ekonomi masyarakat.

“Minat wisata meningkat, dan jika dikelola dengan baik, bisa menarik perhatian investor pariwisata. Tapi promosi wisatanya juga harus kuat dan terintegrasi agar gaung event ini benar-benar sampai ke tingkat nasional dan internasional,” katanya.

Jimmy menegaskan pentingnya pengelolaan yang profesional, dengan memastikan seluruh aspek berjalan sesuai standar global.

“Mulai dari keamanan, kenyamanan, keselamatan, hingga hospitalitas harus dipastikan berjalan baik. Ini bukan hanya soal balapan, tapi juga citra daerah,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa Tour de NTT tidak boleh hanya menjadi kegiatan elitis di level penyelenggara, tetapi pelibatan masyarakat lokal harus menjadi bagian penting dari event ini.

“Jangan sampai masyarakat cuma jadi penonton. Setiap daerah yang dilewati peserta tour harus aktif berpartisipasi, menunjukkan kekhasan budaya masing-masing. Keterlibatan masyarakat adalah kunci agar dampak ekonomi dan sosial terasa langsung,” tegas Jimmy.

Ia menutup dengan mengingatkan bahwa jika dikelola dengan konsisten dan inklusif, Tour de NTT bisa menjadi ikon pariwisata dan kebanggaan daerah yang mendunia, serta menciptakan jejak kebijakan yang tak lekang oleh waktu, siapapun pemimpinnya. (uan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

 

Berita Terkini