NTT Terkini 

DPRD NTT Sebut Penanganan HIV/Aids Tidak Bergantung Hanya pada KPA

Penulis: Irfan Hoi
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HIV/AIDS - Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Agustinus Nahak mengatakan, penanganan HIV/Aids hendaknya tidak saja bergantung pada Komisi Penanggulangan Aids atau KPA. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Agustinus Nahak menyebut penanganan HIV/Aids hendaknya tidak saja bergantung pada Komisi Penanggulangan Aids atau KPA. 

Naiknya angka penderita HIV/Adis merupakan peringatan agar seluruh komponen bergerak dalam upaya pencegahan hingga penanggulangan. 

"Fenomena naiknya angka penderita HIV Aids ibaratkan gunung es siap mencair kapan saja jika tidak ditangani secara baik. Pola penanganan pencegahan harus terintegrasi semua pihak, tidak bisa dilepaskan kepada pihak KPA saja," ujarnya, Minggu (3/7/2025). 

Politikus Golkar itu mendorong kampanye pencegahan HIV/Aids harus menjadi perhatian semua pihak terutama menghindari seks bebas dan setia pada pasangan serta jika berhubungan wajib menggunakan kondom. 

Baca juga: Gonta-ganti Pasangan hingga Tak Pakai Kondom Jadi Faktor Utama Penularan HIV/AIDS di Manggarai Barat

Menurut dia, DPRD NTT akan siap memberikan dukungan terhadap Pemerintah dari sisi anggaran. Agus Nahak menyebut perlu ada upaya untuk menyelematkan generasi muda, khususnya dari NTT. 

"Kami lembaga legislatif sangat siap mendukung pemerintah lewat penganggaran untuk menyelamatkan generasi muda NTT dari HIV/Aids terutama penyuluhan kepada kaum muda," katanya. 

Agus mengatakan, persoalan HIV/Adis di NTT tidak boleh dipandang sepele. Masalah ini harusnya menjadi agenda utama yang mendapat prioritas. Sebab, itu menyangkut hak hidup orang. 

Paulus Nitbani seorang warga di Kupang juga memberi pandangan tentang masalah ini. Dia berkata, masalah HIV/Aids di NTT nyaris tidak lagi terdengar. Padahal, bahaya akibat penyakit ini sangat besar. 

Pensiunan pada salah satu instansi Pemerintahan ini mengatakan, ia sering mengikuti penyuluhan tentang HIV/Aids ketika masih berstatus ASN. Sosialisasi itu pun, kata dia, langka. Karena dilakukan tidak rutin. 

"Sosialiasi ini kan musiman saja. Apalagi kita yang agak umuran, pasti cepat lupa. Tapi inti sosialiasi itu, harus bisa ada efek ke masyarakat," katanya. 

Paulus mendorong Pemerintah dan masyarakat maupun para pihak untuk bergotong royong menanggulangi masalah HIV/Aids di NTT. Menurut dia, Provinsi ini harus membentuk citra positif. 

Apalagi, berbagai persoalan seperti stunting hingga kemiskinan masih menghantui daerah ini. Jangan sampai, semua hal buruk justru bersarang di Provinsi ini. Ia menyerukan kerja sama semua pihak untuk mencegah dan menanggulangi HIV/Aids. 

"Kita ini sudah banyak masalah soal kemiskinan, stunting. Jangan semua masalah kita NTT yang pikul," katanya. 

Paulus juga mengingatkan anak-anak muda NTT agar bisa membantu edukasi dan tidak melakukan tindakan yang bisa menambah daftar panjang masalah HIV/Aids.

"Anak-anak muda. Jangan juga tambah lagi seperti ini. Jaga diri dan hindari seks bebas," katanya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

 

Berita Terkini