Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Owner Cafe No Limits Kupang, Merry Christin Umbudjima menemukan jiwanya dalam usaha yang baru dibukanya empat bulan belakangan ini.
Sebelum melabuhkan hatinya ke usaha ini, Merry Christin sudah merintis beberapa usaha yakni salon, rumah makan dan juga toko online yang menjual tas.
Awalnya dia berpikir untuk memulai satu usaha baru di tahun 2025 yang berkaitan dengan makanan tetapi bukan cuma tentang makanan.
"Di situ ada tempat bermain anak-anak, family, bisa ngopi, bisa nongkrong. Kalau hampir semua usaha saya itu ada Key-nya. Key Salon, Key Bridal, Key Kantin, ada juga usaha jualan tas online, Key Collection. Nah dari semua itu muncul satu nama, No Limits, artinya saya berpikir bahwa saya bisa melakukan apapun dalam artian yang baik jadi apa saja," kata Merry.
"Selain bisa nyalon, bisa jahit, bisa masak, bisa mengatur karyawan, jadi ini nama adalah saya, no limit. Bisa melakukan apapun," tambahnya.
Baca juga: FEATURE: Dokter di RSUD WZ Johannes Berhasil Lakukan Operasi Kembar Siam Asal TTU
Dari pekerja kantoran yang berkarir di dunia perbankan, Merry memilih membangun usaha sendiri karena menurut dia, jiwanya lebih condong ke entrepreneur.
"Pertama kali bangun Key Salon 2011. Dari salon naik lagi ke bridal, Key Bridal. Terus kita sempat buka bakso viral juga pas new normal covid. Dari bakso viral kita masih sempat buka Key Kantin di bandara dengan menu prasmasnan. Dari situ baru berpikir lebih baik ini buka no limit saja. Nanti kedepan usaha lain lagi tapi untuk saat ini No Limits saja," ungkapnya.
Suka duka yang dihadapi sebagai pelaku usaha, kata Merry, lebih kepada diri sendiri yang harus konsisten bergerak ketika mood kurang bagus atau ada kondisi yang kurang baik. Meski demikian, dia mengakui, perjalanannya selalu menuju ke atas dengan gelombang naik turunnya.
Sang anak, Rey Umbudjima yang juga merupakan partner bisnisnya mengakui bahwa Merry memang memiliki beberapa usaha namun belum ada yang benar-benar menggambarkan karakternya.
"Buka salon mungkin karena teman-teman bilang mama cantik, bisa make up, buka bridal karena mungkin cuan, buka bakso karena kondisi covid, mau kerja di mana waktu itu, tapi belum ada yang betul-betul menggambarkan karakternya mama. Nah No Limits ini dibuka, tentang seorang perempuan yang tanpa batas," ujarnya.
Untuk bisnisnya Rey dipercayakan menghandle karyawan dan juga pelayanan kepada para pelanggan.
Baca juga: FEATURE: Minyak Kemiri Bakar Ala Nelci Banggur di Labuan Bajo, Manggarai Barat
"Harus atur jalurnya, pelayanannya. Tidak terlalu sulit mengatur karena karyawan masih sesama orang Kupang," ungkapnya.
Saat membuka usaha bakso viral, kata Rey, satu-satunya hal yang menjadi kesulitan adalah karena harus jaga jarak ketika covid dan harus memperhatikan protokol kesehatan dengan benar agar di tempat usahanya tidak menularkan virus pada para pelanggan.
Selain itu, hal yang dipelajari Rey selama membangun usaha bersama ibunya adalah bagaimana belajar tentang memanusiakan manusia. Menghadapi karyawan dengan latar belakang dan karakter yang berbeda juga menjadi pembelajaran tersendiri baginya.
Sebagai anak laki-laki, Rey bangga punya seorang ibu yang semangat, daya pikir dan daya juangnya tidak pernah padam. (uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS