Sosok dan Profil

Kisah Eko Jatniko, Disabilitas yang Berjuang Pantang Menyerah Mengais Rezeki

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSOK- Sosok Eko Jatniko saat mengantar pesanan konsumen menggunakan sepeda motornya yang dirancang khusus untuk kaum disabilitas

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Eko Jatniko, gigih dan pantang menyerah berjuang di atas keterbatasan dalam keadaannya sebagai seorang disabilitas. 

Bermodalkan pendirian yang teguh, dirinya berani mengambil langkah menjadi seorang wirausaha dengan membuka Warung Makan, yang diberi nama Warung Pak Eko di Jalan Frans Nala, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat. 

Berjuang di tengah hiruk pikuk Kota Pariwisata Super Premium, Eko tetap bersaing di pasar online melalui promosi lewat laman media sosial miliknya di Facebook dan Instagram.

Meskipun berjalan dengan tongkat, Eko terus melayani setiap pesanan konsumen menggunakan sepeda motor Honda Beat yanh dirancang tiga roda. 

Baca juga: Kisah Inspiratif Alexander Malese dari Berdagang Keliling Sukses Biayai Anaknya Jadi Sarjana

Hal itu dikarenakan kaki eko tidak mampu berjalan normal. Setiap hari, dirinya dibantu istrinya Ni'amil mempersiapkan pesanan konsumen di dalam area Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat. 

Kepada POS-KUPANG.COM, Eko mengaku banyak konsumen yang berminat, lalu memesan di Facebook. Alamat Facebooknya, yakni Pranoto Jatniko.

"Lumayanlah kaka. Selama ini biasanya ada pesanan lewat Facebook. Biasanya di Goron Talo, Waemata, bahkan sampai di Kampung Ujung pu tetap saya antar," tutur Eko, saat diwawancara pada Sabtu (26/7/2025).

Menu makanan yang disiapkan di Warung Pak Eko bervariasi, sehingga harga setiap menu pun ikut bervariasi.

"Harga Rp 10.000, soto ayam biasa. Harganya bisa berbeda kalau ada tambahan lauk. Nasi pecel juga begitu, harganya Rp 10.000. Nasi putih biasa Rp 5.000," tutur Eko.

Baca juga: Kisah Nakes, Setia Merawat Pasien di Bawah Teror Erupsi Gunung Lewotobi

Terkhusus untuk Soto, Eko mengaku tidak menghilangkan rasa khas Soto Lamongannya. 

Selain menu makan, tersedia juga aneka minuman seharga  Rp 5.000.

"Ada es campur, es cendol, nutrisari dan pop ice," tutur Eko. 

Warung Pak Eko, dibuka mulai pukul 07.00 wita hingga pukul 20.00 wita. 

Dirinya membeberkan modal awal merintis usaha tersebut, sekitar Rp 500.000.

Baca juga: Kisah Inspiratif Obet Nobrihas, 14 Tahun Pantang Menyerah Bercucuran Keringat Jual Kelapa Muda

Halaman
12

Berita Terkini