Berita Undana

Dukung Program MBG,Tim PkM Undana Beri Pelatihan Pembuatan Nugget Lele Bagi Pengurus Bumdes di TTS

Penulis: Michaella Uzurasi
Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TIM PKM UNDANA - Tim PkM Undana pose bersama peserta Pelatihan Pembuatan Nugget Lele Bagi Pengurus Bumdes di Kabupaten TTS, Sabtu, 23/08/2025. Dukung Program MBG,Tim PkM Undana Beri Pelatihan Pembuatan Nugget Lele Bagi Pengurus Bumdes di TTS.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Salah satu Cara mendukung program MBG, Tim pengabdian kepada masyarakat ( Tim PkM ) Universitas Nusa Cendana ( Undana ) Kupang memberikan Pelatihan Pembuatan Nugget Lele bagi 15 Pengurus Bumdes di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Sabtu (23/08/2025).

Tim PkM Undana yang diketuai oleh Dr. Amor Tresna Karyawati, S.Si., M.Si, dosen Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknik Undana memberikan Pelatihan Pembuatan Nugget Lelekepada Pengurus Bumdes di TTS atas permintaan Yayasan Tapena Munif Kuan.

"Jadi, Yayasan Tapena Munif Kuan itu tahu kalau BUMDES di sini ada yang sudah produksi ikan lele terus ada juga yang belum produksi tapi berencana untuk memproduksi ikan lele. Nah kemudian dari pihak koperasi merah putih juga berpikiran kalau nanti BUMDES ini sudah berhasil, panen ikan lele berlimpah, maka harga turun. Supaya tidak terjadi begitu maka mereka meminta kami beri pelatihan untuk pembuatan nugget ikan lele," kata Amor. 

Baca juga: Tim PkM Undana Beri Pelatihan Pembuatan Produk Makanan Kaya Protein bagi 4 Bumdes di Malaka

Hadir sebagai pemateri dalam pelatihan ini, Ir. Shirly Seahan Oematan, MS, dosen Agroteknologi Faperta Undana dan Luther Kadang, S.TP., M.Si, dosen Kimia FST Undana. 

Menurut amor, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi ikan lele jika dibandingkan dengan dijual dalam keadaan mentah. 

Disamping itu juga, katanya untuk mendukung program MBG. "Pada saat kita mengolah Nugget Ikan Lele, kita fortifikasi atau menambahkan nilai gizi di nugget lele. Nuggetnya mengandung daging lele yang proteinnya baik, mengandung omega 3 dan 6 juga untuk perkembangan anak, untuk mencerdaskan anak, kemudian kita tambahkan sayuran supaya anak mau makan sayur. Dalam bentuk nugget kan sayuran sudah tidak terlihat lagi. Kalau misalkan dengan cara sayurnya diiris tipis atau diparut masih kelihatan kita bisa usahakan supaya sayurnya diblender juga jadi nuggetnya itu mengandung ikan, mengandung sayur tapi tidak kelihatan ikannya, tidak kelihatan sayurnya sehingga anak mau makan. Jadi cocok untuk MBG baik itu sebagai camilan atau teman makan nasi anak sekolah," jelas Amor. 

Setelah pelatihan ini dia mengharapkan para peserta dari 15 BUMDES mau menerapkan apa yang diajarkan pada saat pelatihan. Jika para peserta berniat memproduksi ikan lele dan terkendala dana, sudah ada pihak Bank Mandiri Soe yang siap membantu. 

"Kami bersedia membimbing karena di Undana itu ada LP2M jadi apa yang mereka tanyakan kalau kami belum siap, kami siap meneliti, kalau kami sudah ada penelitiannya kami siap membimbing. Kalau mereka kesulitan mengurus surat perizinan P-IRT kami juga siap membimbing karena kami juga ada pengetahuan ke sana kemudian kalau mereka perlu sertifikat halal kebetulan saya dan pak Dodi itu auditor halal LPMP Undana, Undana sekarang sudah punya auditor halal jadi bisa diurus di Undana," ujarnya.

Baca juga: Undana Berdampak, Dua Tim PkM Undana Lakukan Pengabdian di Desa Lamea Kabupaten Malaka 

Wakil Ketua Dekranasda TTS, Jennie Luisa Boboy, yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, TTS sendiri memiliki banyak potensi hanya saja belum digali. 

Dia berharap kegiatan seperti ini selalu ada untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha bumdes di TTS. 

"Harapannya kegiatan seperti ini bisa menyasar semua BUMDES bukan hanya 15 yang hadir saat ini tapi semua BUMDES yang ada di TTS karena kalau pelatihan seperti ini kita bisa langsung tahu dari hulu ke hilirnya. Jadi kegiatan ini ada hasil. Setelah pulang ada produk, produknya langsung bisa dijual, ada koperasi merah putih," kata Jennie.

"Ini akan saya sampaikan ke PMD karena yang punya BUMDES jadi mungkin kedepannya diwajibkan seperti ini, harus gandeng akademisi supaya pasti. Sudah ada penelitiannya. 
Dari Bank Mandiri juga sudah ada penyertaan modal. Karena di sini dari perikanan itu bantunya kebanyakan ikan lele. Nah kalau produksinya banyak tidak tahu mau bagaimana, ini salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual," tambahnya. 

Ketua Koperasi Merah Putih Oekefan, TTS, Krisostomus Sianto mengatakan, saat ini pihaknya hadir untuk berdiri di hilir bagi para pelaku usaha bumdes. 

"Koperasi Merah Putih Oekefan berdiri di hilir bagian pemasaran jadi BUMDES ini jadi motor penggerak untuk ketersediaan bahan, kami cuma sebatas pemasaran supaya harganya juga bisa baik," katanya. 

Halaman
12

Berita Terkini