Sosok dan Profil

Kisah Inspiratif Alexander Malese dari Berdagang Keliling Sukses Biayai Anaknya Jadi Sarjana

Ungkapan ini sebagai penyemangat buat Alexander Malese untuk memiliki sikap optimis dan proaktif dalam menghadapi tantangan

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
SOSOK- Sosok Alexander Malese (57) warga Oekabiti, Desa Oesena, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang penjual dagangan keliling di Kota Kupang 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pepatah mengatakan "Ketika hidup memberimu lemon, buatlah limun", sangat pas untuk melukiskan kisah inspiratif dari sosok Alexander Malese (57).

Bahwa ketika menghadapi kesulitan atau situasi yang sulit (digambarkan sebagai lemon), Ia harus mengubahnya menjadi sesuatu yang positif atau menguntungkan (limun). 

Ungkapan ini sebagai penyemangat buat Alexander Malese untuk memiliki sikap optimis dan proaktif dalam menghadapi tantangan, serta mencari peluang di tengah kesulitan. 

Setiap pagi, saat matahari belum tinggi, Aleksander Malese (57) sudah bersiap meninggalkan rumahnya di Oekabiti, Desa Oesena, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang

Dengan tas selempang berisi tisu, bolpoin, kanebo, dan cukuran, ia memulai perjalanan puluhan kilometer menuju Kota Kupang untuk menjajakan barang dagangannya. 

Baca juga: Sosok Aiptu Eliud Thomas Suba Anggota Polsek Titehena yang Ikhlas Membantu Penyintas

Sudah hampir seperempat abad (25 tahun) ia menjalani profesi sebagai penjual keliling. Pekerjaan sederhana yang justru membuktikan ketekunan dan daya juang yang luar biasa.

Lelaki kelahiran Kabupaten Alor ini memulai kariernya sebagai penjual keliling sejak tahun 2000. 

Barang dagangannya ia ambil dari sebuah perusahaan di Kota Kupang, lalu ia jual kembali dengan sistem langsung ke pelanggan, berkeliling dari satu perkantoran ke perkantoran lainnya di pusat Kota Kupang.

“Kadang sehari bisa dapat untung tiga puluh ribu, kadang enam puluh ribu. Tapi syukur, dalam sebulan bisa kumpul sampai sejuta lebih. Itu sudah cukup untuk hidup kami,” ujar Aleksander saat ditemui di sela waktu rehatnya belum lama ini.

Penghasilan yang tidak menentu tak membuatnya patah semangat. Ia percaya bahwa kerja keras, meski dalam bentuk sekecil apa pun, akan membawa hasil. 

Baca juga: Kisah Warga yang Mengais Rezeki di Area Longsoran Jalan Trans Flores Ende-Maumere

Dan keyakinan itu telah dibuktikannya. Dari hasil berdagang keliling, ia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang pendidikan tinggi.

Putri sulungnya kini telah lulus sebagai sarjana pendidikan dan bekerja sebagai tenaga honor di salah satu SMK di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Sementara anak keduanya, seorang laki-laki, masih kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Kupang. Seluruh biaya pendidikan mereka ditopang dari hasil jerih payahnya berjualan.

“Saya hanya jualan kecil, tapi dari sinilah anak-anak saya bisa sekolah. Saya percaya, asal kita jujur dan tekun, pasti Tuhan kasih jalan,” ujarnya pelan namun penuh keyakinan.

Alexander menetap di Oekabiti sejak menikah pada 2003 dengan istrinya yang merupakan warga asli Desa Oesena. 

Baca juga: Kisah Inspiratif Api Linome, Bocah yang Bermimpi Jadi Polisi Tapi Kandas di Tengah Jalan

Mereka hidup sederhana, namun penuh rasa syukur. Tak ada ambisi berlebihan, hanya tekad untuk terus bekerja dan menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.

“Saya pegang satu motto hidup: bersyukur dengan pekerjaan hidup. Walaupun kecil, pekerjaan ini sudah jadi jalan hidup saya,” ungkap Alex.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved