Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 16 Juli 2025 'Itulah yang berkenan di hati-Mu'

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN KATOLIK- Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk Hari Rabu 16 Juli 2025

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Rabu 16 Juli 2025 Pekan Biasa XV dari Bruder Pio Hayon SVD merujuk pada Bacaan I: Kel.  3: 1-6.9-12, Injil:  Mat. 11: 25-27.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Kita akan merenungkan bacaan-bacaan hari ini yang menghadapkan pada dua momen penting tentang penyataan Allah dan respons manusia terhadap panggilan-Nya.

Tema "Itulah yang berkenan di hati-Mu" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat mengenali kehendak Allah dan merespons dengan hati yang tulus dan taat. 

Dari bacaan pertama dalam Keluaran 3:1-6, 9-12, kita membaca tentang panggilan Musa di Gunung Horeb. Allah menampakkan diri kepada Musa dalam nyala api dari tengah semak duri.

Allah mendengar seruan bangsa Israel yang tertindas di Mesir dan mengutus Musa untuk membebaskan mereka.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 15 Juli 2025, Ada Apa dengan Kapernaum?

Musa merasa tidak layak, tetapi Allah meyakinkannya bahwa Ia akan menyertai dia. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah memilih orang-orang yang tidak terduga untuk melaksanakan rencana-Nya dan bahwa Ia memberikan jaminan penyertaan-Nya kepada mereka. 

Sedangkan dalam Injil Matius 11:25-27, Yesus berseru, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan Langit dan Bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu." 

Yesus memuji Bapa karena telah menyatakan kebenaran-Nya kepada orang-orang yang sederhana dan rendah hati, bukan kepada mereka yang merasa diri bijak dan pandai.

Ia juga menegaskan bahwa segala sesuatu telah diserahkan kepada-Nya oleh Bapa-Nya, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. 

Yesus menekankan bahwa Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang rendah hati dan terbuka. Orang-orang yang merasa diri bijak dan pandai sering kali terlalu sibuk dengan pikiran dan pendapat mereka sendiri sehingga tidak dapat mendengar suara Allah. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Strategi Jitu Menghindari Hukuman Abadi : Pertobatan

Sebaliknya, orang-orang yang sederhana dan rendah hati lebih mudah menerima kebenaran Allah karena mereka tidak memiliki prasangka atau agenda tersembunyi.

Refleksi atas permenungan kita dari bacaan-bacaan ini adalah Mendengarkan Panggilan: Apakah kita membuka hati kita untuk mendengarkan panggilan Allah dalam hidup kita? Apakah kita siap untuk meninggalkan zona nyaman kita dan mengikuti jalan yang telah ditetapkan-Nya? 

Kerendahan Hati: Apakah kita mendekati Allah dengan kerendahan hati, mengakui keterbatasan kita dan bergantung pada hikmat-Nya? Apakah kita bersedia untuk belajar dari orang-orang yang sederhana dan rendah hati di sekitar kita? 

Halaman
12

Berita Terkini