(Waspadalah terhadap orang yang pendiam. Karena saat orang lain berbicara, dia mengamati. Dan saat orang lain bertindak, dia berencana. Dan saat mereka akhirnya beristirahat... dia menyerang).
Sanjungan ini tidak untuk mewajibkan Persebata harus menang. Ini hanya respek akan usaha yang sudah dilakukan dan telah mengantarnya sampai kini.
Ke depannya, tentu hanya harapan sekaligus waspada dan terus berlatih untuk lawan siapapun. Di tangan si pendiam, segalanya bisa terjadi dan hal itu sudah dibuktikan. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News