Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dugaan pelecehan yang dilakukan Briptu MR terhadap PS, siswi SMA di Kota Kupang memang tak pantas dilakukan. Dari mulai minta korban untuk peluk diatas sepeda motor, minta cium, hingga minta Or*l S*ks di ruang satlantas Polres Kupang Kota.
Hal ini terungkap dalam kronologis kejadian versi korban PS dan Versi Briptu MR saat diperiksa,
Kasus dugaan pelecehan oknum Personil Satlantas Polresta Kupang Kota, Briptu MR terhadap PS (17), seorang siswi salah satu SMA di Kota Kupang, sudah ditangani oleh Propam Polda NTT, pasca dilaporkan oleh korban.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang, dari sumber terpercaya menyebutkan, kejadian itu terjadi pada hari ini Sabtu (3/5/2025), sekitar pukul 22. 25 Wita, bertempat di ruang Lakalantas Polresta Kupang Kota.
Baca juga: Kronologis Dua versi Kasus Oknum Satlantas Polresta Kupang Diduga Lecehkan Siswi SMA
Pelaku berpangkat Briptu MR ini berusia (28), warga Kecamatan Kelapa Lima, yang sudah memiliki istri dan dua orang anak.
Malam itu Briptu MR dan sejumlah rekannya, memberhentikan korban PS dan menilang korban PS yang tidak memiliki SIM. Lalu Briptu MR membonceng korban ke Kantor Satlantas Polresta Kupang Kota.
Disitulah sikap amoral dan tak terpuji Briptu MR mulai dilancarkannya terhadap korban PS.
Sikap tak terpuji yang dilakukan Briptu MR itu dimulai pada saat dia membonceng korban PS menuju ke Kantor Satlantas Polresta Kupang.
Diatas sepeda motor itu, Bripru MR meminta korban PS untuk memeluknya.
Namun korban PS tidak mau memeluk Briptu MR. Tindakan selanjutnya, yakni saat keduanya tiba di kantor Satlantas Polresta Kupang Kota.
Di ruangan tersebut, Briptu MR meminta Korban PS untuk menciumnya. Dan Korban PS menurutinya.
Lalu Briptu MR mengeluarkan k*m*luannya meminta korban PS untuk melakukan Or*l S*ks, namun hal itu tidak dituruti oleh korban PS.
Baca juga: LIPSUS: Anggaran Rp 30 M, Renovasi Sekolah Amburadul Temuan Tim Bengkel APPeK NTT
Dan Briptu MR meminta korban PS untuk mengocok kemaluan Briptu MR. Tak kuasa menolak, permintaan Briptu MR itu kemudian dituruti oleh korban PS.
Setelah itu, Briptu MR memperbolehkan Korban PS pulang dan mengambil sepeda motornya yang tadi tililang itu.