Kedua, pembangunan berbasis kewilayahan.
"Pembangunan harus menjangkau bahkan menyentuh seluruh wilayah tentu dengan mengedepankan potensi, keunggulan dan karakteristik masing-masing wilayah," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Maka, orientasi pembangunan Ansy-Jane menekankan pada tiga konsep kunci, yaitu pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat.
"Bicara soal kesejahteraan tentu tidak lepas dari isu kemiskinan. Ini adalah potret kemiskinan NTT. Kita berada pada provinsi keempat termiskin," kata Ansy Lema menunjukkan sebuah pamflet presentasi kemiskinan NTT secara nasional.
Ansy Lema kemudian melanjutkan penjelasan mengenai kemiskinan itu berada di titik mana. Dia bilang, kemiskinan di NTT pada umumnya ada di masyarakat desa yang mayoritas merupakan bermata pencaharian nelayan, tani dan ternak.
Baca juga: Debat Kedua Pilgub NTT - Begini Suasana di Auditorium Undana Kupang
"Selama menjadi anggota DPR RI komisi IV saya banyak memberikan atensi, kepedulian, hirauan bahkan bantuan dan kerja kongkrit untuk pemberdayaan komunitas nelayan, petani dan peternak," ujarnya.
Dia berkomitmen bersama Jane Suryanto akan melanjutkan kerja yang sebelumnya dia sudah lakukan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menurut dia, membangun NTT artinya membangun desa, terutama kaum marginal. Ansy Lema mengatakan, gagasan untuk program Desa Manyala sudah disiapkan dalam kerangka membangun NTT.
Program tersebut, kata dia, menyasar kelompok perempuan dan UMKM. Muara dari itu adalah untuk peningkatan kualitas perekonomian masyarakat. Untuk menjalankan itu, maka diawali dengan musyawarah khusus kaum perempuan.
"Kita berikan kesempatan pada mereka untuk merumuskan program pemberdayaan bagi komunitas mereka," katanya.
Calon Wakil Gubernur NTT Jane Suryanto mengatakan, perempuan merupakan garda terdepan bagi kesejahteraan keluarga. Menurut dia, hal itu bisa terwujud jika perempuan dilibatkan secara aktif dalam pembangunan.
"Dalam program Desa Manyala, kita menganggarkan Rp 100 juta per desa, per tahun," sebut dia.
Anggaran itu diberikan kepada kelompok perempuan dan UMKM terutama pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Dalam program pemberian makanan tambahan atau PMT, keduanya menyiapkan Rp 1 juta per bulan dalam satu tahun.
Sementara bagi kader posyandu akan diberikan Rp 300 lewat transfer langsung ke rekening tiap kader. Jane Suryanto menyebut ada permodalan Rp 5 juta bagi ibu-ibu dalam menjalankan UMKM.
"Segerakan 1000 laptop untuk anak SMA, SMK dan Madrasah," tambah dia. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS