Liputan Khusus

Lipsus - Debat Pilgub NTT Semarak, Tiga Paslon Saling Adu Argumentasi

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur, dari kiri: Ansy-Jane, Melki-Johni dan SPK-Andre Garu saat penyampaian visi misi debat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT tahun 2024 yang berlangsung di Millenium Ballroom Kupang, Rabu 23 Oktober 2024 malam.

Dalam berbagai kesempatan paslon ini juga sering menyampaikan bahwa paslon ini mendorong untuk adanya 100 ribu Pekerja bisa dijangkau oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Calon Wakil Gubernur NTT nomor urut 2, Johni Asadoma mengatakan, reformasi birokrasi akan menjadi langkah penting untuk memastikan pemerintahan yang efisien, efektif, transparan dan bebas korupsi serta pembangunan yang berkualitas.

"Kami pastikan kesejahteraan para ASN sebagai ujung tombak dari birokrasi dimana kami menjamin bahwa TPP yang selama ini tersendat-sendat akan kami salurkan ketika kami memimpin," kata Johni.  

Dia mengungkapkan, saat menjabat sebagai Kapolda NTT, tindak pidana perdagangan orang (TPPO) serta kekerasan dan pelecehan seksual sudah menjadi masalah dan langkah-langkah serius telah diambil untuk menangani masalah tersebut.

"Pada tahun 2023 kami berhasil menetapkan 53 orang sebagai tersangka kasus TPPO. Dengan menggunakan pengalaman saya di Polri kami berkomitmen untuk memprioritaskan pendekatan pencegahan dan memperkuat koordinasi antara pemerintah provinsi, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk di dalamnya kepala Desa.  Karena itu mari kita bekerjasama membangun NTT maju, Sejahtera Cerdas dan berkelanjutan," ujarnya.

NTT bermartabat

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (Paket SIAGA), memaparkan visi dan program kerja dengan mengusung tema "Transformasi dan Inovasi Pelayanan Publik bagi Percepatan Penyelesaian Persoalan Daerah di NTT".

Dalam pemaparan visi, Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi, menegaskan tujuan utama Paket SIAGA adalah NTT Siaga mewujudkan masyarakat bermartabat yang maju, mandiri, adil, dan berkelanjutan menuju Indonesia emas di tahun 2045.

Visi ini diterjemahkan ke dalam delapan misi utama, yang meliputi Siaga Infrastruktur, Siaga Ekonomi, Siaga Tata Kelola, Siaga Hukum, Siaga Sosial Budaya dan Lingkungan, Siaga Kesehatan dan Pendidikan, Siaga Wilayah, serta Siaga Berkelanjutan.

Untuk mengeksekusi kedelapan misi tersebut, Paket SIAGA telah menyiapkan "Nawa Aksi SIAGA". Salah satu prioritas mereka adalah Siaga Air dan Energi. Selain itu akan menitikberatkan pada program swasembada pangan dan energi, sekaligus mendukung pemanfaatan potensi energi baru terbarukan di NTT, seperti Sumba Iconic Island, Flores Geothermal Island, dan Timor Biomas Island. Pemanfaatan energi ini akan difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT.

Dalam sektor kesehatan, Paket SIAGA akan menitikberatkan pada penanganan stunting. Sementara dalam pendidikan akan dilakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.

Menanggapi tema debat, Simon Petrus juga menegaskan hukum akan menjadi panglima dalam pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta praktik ilegal lainnya di bidang kelautan, perikanan, kehutanan, dan tambang. Supremasi hukum dan demokrasi yang menjamin keadilan serta kepastian hukum menjadi fondasi dari visi mereka.

Dalam bidang tata kelola pemerintahan, Paket SIAGA berkomitmen untuk memimpin reformasi birokrasi dengan melibatkan 12.989 ASN (Aparatur Sipil Negara) sebagai pasukan Siaga untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan yang proaktif, inovatif, profesional, dan disiplin.

Mereka juga berjanji akan menjamin kesejahteraan ASN agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam pelayanan publik. Pentingnya inovasi pelayanan publik, khususnya di bidang energi baru dan terbarukan, serta kesehatan.

Menurutnya, inovasi tersebut akan menjadi langkah penting dalam memperbaiki pelayanan pemerintahan yang mandiri dan berkelanjutan, serta menciptakan ketahanan di bidang pangan, energi, dan fiskal.

Halaman
1234

Berita Terkini