Politisi Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan pelayanan publik adalah kunci kesejahteraan masyarakat. Dengan dasar ini, pelayanan publik di NTT harus mampu memberikan kualitas yang prima.
Sementara Cawagub Jane Suryanto mengatakan, dirinya dengan latar belakang seorang pengusaha sehingga pembeli adalah raja. Dengan konsep seperti itu maka dia bisa menerapkan ke sistem birokrasi di NTT. Artinya, pemimpin harus memamerkan pelayanan.
100 ribu pekerja
Pasangan calon Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Johni Asadoma menyampaikan visi misi bertajuk "Tranformasi dan Inovasi Pelayanan Publik, bagi Percepatan Penyelesaian Persoalan Daerah di NTT".
Pasangan nomor urut 2 Melki - Johni mengusung visi NTT sehat, cerdas, maju dan sejahtera. Melki mengatakan NTT adalah provinsi kepulauan dan membutuhkan perhatian lebih.
Melki juga memastikan pasangannya akan melakukan hilirisasi produk non tambang. "Kami terus mendorong birokrasi ke depan memastikan hilirisasi produk non tambang bisa kita dorong untuk memastikan bahwa ada penambahan uang yang dipegang oleh rakyat Nusa Tenggara Timur," kata Melki.
Visi pasangan calon ini adalah NTT Sehat, Cerdas, Maju, Sejahtera.
Sementara misinya adalah memperluas pelayanan kesehatan dan jaminan sosial yang lebih inklusif, terjangkau dan mudah diakses (Sehat), menghadirkan pendidikan berkualitas yang merata, partisipatif dan tepat sasaran (Cerdas), memastikan infrastruktur berkelanjutan demi mewujudkan ekonomi berbasis potensi daerah yang berdaya saing (Maju) dan mewujudkan kesejahteraan sosial, kesetaraan akses serta kualitas hidup yang berkeadilan dan madani bagi seluruh lapisan masyarakat (Sejahtera).
"Kita hidup di kepulauan Flobamora yang merupakan pintu gerbang paling Selatan di Republik Indonesia. Kita terkadang cuma melihat Timur-Barat tapi Utara-Selatan juga itu adalah salah satu bagian dari geografis Indonesia yang harus juga kita lihat bahwa bagian Selatan Republik ini menjadi penting,” ujar Melki.
Melki melanjutkan, setelah 66 tahun NTT berdiri ternyata masih sangat tertinggal, cukup tertinggal dari daerah lain di mana saat ini NTT masih berada pada peringkat empat sebagai daerah termiskin di tanah air.
"Kemudian pada titik inilah kami melihat bahwa tema malam hari ini yang ingin kita bahas bersama ini, sesuai visi misi kami, ingin membangun bahwa NTT ke depan harus lebih maju, lebih sehat, lebih cerdas, sejahtera dan berkelanjutan," tambahnya.
Menurut Melki, peran birokrasi sangat penting karena harus betul-betul sesuai undang-undang, membangun, melayani dan melakukan pemberdayaan.
Pada tiga titik ini Melki-Johni memastikan bahwa semua ini akan dikerjakan sesuai dengan apa yang menjadi tugas pokok pemerintah Provinsi NTT.
"Paling tidak, pada jabatan kami di masa lalu sebagai Ketua Panja RUU Kesehatan, salah satu yang sudah kami kerjakan adalah memastikan agar teman-teman tenaga kesehatan itu tidak lagi repot ketika mengurus STR (Surat Tanda Registrasi). Undang-undang ini kami putuskan bersama dengan pemerintah, membebaskan STR agar mereka juga bisa melayani masyarakat dengan baik," ujar Melki.
"Sepanjang kami di DPR RI, kami juga melakukan apa yang menjadi spirit dari pelayanan birokrasi ini. Kami juga menjadi bagian dari pemerintah pusat, kami sudah mendorong kira-kira masuk Rp 3 triliun bagi NTT untuk pembangunan RSUP Ben Mboi,” sambungnya.
RSUP Ben Mboi tambah Melki, sudah dinikmati oleh seluruh masyarakat NTT dan tidak perlu lagi keluar NTT.
“Kita cukup di NTT untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, juga 30 balai latihan kerja yang juga sudah tersebar di seluruh NTT dengan baik, sudah membantu banyak tenaga kerja kita untuk melatih diri di NTT maupun bekerja di luar negeri, maupun juga untuk terpenuhnya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan," jelas dia.