Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur (Bawaslu NTT) menggelar Media Gathering bersama para jurnalis di Hotel Neo Aston Kupang pada Jumat, 6 September 2024.
Acara ini difokuskan untuk membahas pengawasan terhadap pengucapan sumpah/janji anggota DPRD NTT yang baru dilantik.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu NTT, Amrunur Muh Darwan, saat membuka acara tersebut, mengapresiasi peran penting media dalam menyukseskan Pemilu 2023.
Ia mengakui kolaborasi antara Bawaslu, media, dan berbagai pihak mampu menjaga proses pemilu berjalan tanpa pelanggaran berarti.
"Selama proses Pemilu 2023 hingga pelantikan, tidak ada dugaan pelanggaran yang diproses di Bawaslu NTT. Ini berkat kolaborasi penyelenggara Pemilu, kami sebagai pengawas, serta peran edukatif dari media," ujar Amrunur.
Ia juga menekankan bahwa media memiliki peran penting dalam pengawasan Pemilu, terutama di tengah cepatnya arus informasi di media sosial.
Karena itu, Amrunur mengajak media untuk tetap berperan aktif dalam menyukseskan Pilkada 2024 dengan menyajikan berita yang netral dan edukatif.
"Mari kita beri pencerahan kepada masyarakat, hindari kampanye negatif dan isu SARA, agar Pilkada 2024 dapat berjalan lancar dan sukses. Media harus tetap berpihak pada kebenaran dan mengedukasi masyarakat," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Amrunur juga menyebut bahwa 65 anggota DPRD NTT telah dilantik.
Ia berharap diskusi yang digelar dapat memperkuat peran mereka dalam mendukung demokrasi sesuai sumpah dan janji yang telah diucapkan.
Mewakili panitia, Agustinus Tanggurame, dalam laporannya menyatakan bahwa sebagai lembaga pengawas Pemilu, Bawaslu NTT memiliki tanggung jawab untuk memastikan Pemilu berjalan secara adil, jujur, dan transparan.
Ia mengajak media untuk tidak hanya menyajikan berita, tetapi juga memberikan kritik yang membangun.
"Melalui kegiatan ini, Bawaslu berharap dapat terus membangun sinergi dengan media dalam mengawasi Pemilu, menyebarluaskan fungsi dan tanggung jawab Bawaslu kepada masyarakat, serta meningkatkan pemahaman media mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi Bawaslu," ujar Agustinus.
Sementara itu, dalam materinya, Dr. Syukur Muhaymin Adang Djaha, menegaskan bahwa DPRD Provinsi NTT memiliki tanggung jawab besar dalam membangun demokrasi di daerah.
Ia mengingatkan pentingnya peran profesional, efektif, dan optimal dari anggota DPRD dalam menjalankan tugas sesuai dengan sumpah dan janji yang telah diucapkan.
Acara Media Gathering ini ditutup dengan diskusi antara Bawaslu, media, dan berbagai pihak yang hadir, untuk membahas peran media dalam menciptakan Pemilu dan Pilkada yang lebih baik di NTT.