"Kami keluar masuk kampung, pagi siang malam. Saya berpikir kalau begini terus masyarakat tidak berubah karena kami hanya bisa membantu sedikit orang. Kami pun bergabung dengan grupnya Pak Ahok dan dari situ kami sadari bahwa di politiklah pelayanan tertinggi karena melayani jutaan orang," kata Jane.
"Saya berharap dengan kesempatan mendampingi orang hebat seperti Kaka Ansy yang selalu turun ke masyarakat, maka kita akan ciptakan NTT yang lebih baik," kata Jane.
Pengamat Politik Undana Diana San Tabun menilai pemilihan Jane Natalia Suryanto sebagai Calon Wakil Gubernur NTT menjadi komitmen dan konsistensi Ansy Lema menempatkan perempuan sebagai subjek dalam kepemimpinan di NTT.
"Sejak awal kandidasi Ansy sudah membidik sejumlah nama potensial sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur seperti Pendeta Dr Melly Kolimon, Anggota DPRD Provinsi Fraksi Demokrat Reny Marlina Un, Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah, dan lain-lain. Konsistensi ini ditunjukkan sampai akhir dengan ditunjuknya Ibu Jane," paparnya.
Menurut Diana, kemunculan Jane dalam Pilgub NTT memberikan alternatif yang bagus kepada masyarakat untuk memilih. Karena ada ceruk pemilih yang menentukan pilihannya kepada figur yang memiliki perhatian kepada kebijakan dan politik berbasis gender.
"Saat ini masalah kesehatan, kemiskinan dan penjualan manusia erat kaitannya dengan peran kaum perempuan. Kehadiran Ibu Jane dianggap menjadi representasi kaum perempuan untuk memperjuangkan hak-haknya yang selama ini masih menjadi isu pinggiran," tutupnya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS