Kemudian, Lodewijk menegaskan bahwa hubungan Airlangga dengan Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Panjaitan baik-baik saja.
Wacana munaslub tersebut kemudian menghilang usai ada klarifikasi dari KNPI dan elite Partai Golkar.
Namun, pada awal Juli 2023, wacana Munaslub Partai Golkar kembali mengemuka.
Berawal dari penyataan anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam.
Dia menyebut bahwa Dewan Pakar Golkar ingin mengevaluasi hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tahun 2019.
Evaluasi itu disebut terkait dengan penetapan Arilangga Hartarto sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 dan tidak menutup kemungkinan ada munaslub untuk mencopot Airlangga sebagai Ketua Umum.
“Ya, apabila keputusan munas itu bukan Airlangga jadi calon presiden, berarti harus munasub kan, karena harus mengubah keputusannya. Jadi, munaslub dalam rangka mengubah keputusan Airlangga (agar ditentukan) bukan (sebagai) calon presiden. Bisa calon lain kan, apakah yang lainnya, saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga,” kata Ridwan saat dihubungi awak media pada 9 Juli 2023.
“Karena munaslub, maka pergantian ketua umum, bisa mengarah ke sana. Tergantung pemilik suara, kita kan bukan pemilik suara,” ujarnya lagi.
Namun, pernyataan Ridwan tersebut dibantah oleh Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.
Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Agung Laksono, tidak ada arahan untuk mencopot Airlangga dari kursi ketua umum lewat munaslub.
Rapat Dewan Pakar ternyata menghasilkan rekomendasi agar Golkar segera membentuk koalisi baru dan Airlangga mendeklarasikan sebagai calon presiden.
"Bukan seperti yang Ridwan Hisjam katakan. Itu kan pikiran dia sendiri, omongan dia sendiri. Di luar konteks persidangan kami dewan pakar. Jadi ya saya juga sesalkan berita-berita seolah-olah atas namakan dewan pakar. (Rekomendasi) dewan pakar yang you pegang itu," ujar Agung Laksono pada 11 Juli 2023.
"Rekomendasinya seperti itu, seperti yang tertulis. Bukan seperti yang disampaikan Ridwan Hisjam. Dewan pakar seolah-olah provoke untuk menyelenggarakan munaslub. Tidak begitu. Golkar solid, stabil. Ketum tetap kuat. Enggak ada masalah,” katanya lagi.
Namun, wacana mendorong munaslub tidak berhenti.
Melainkan didorong oleh sejumlah politisi yang mengatasnamakan diri mereka eksponen pendiri Partai Golkar, diprakarasai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam, dan politikus senior Golkar Zainal Bintang.