Prediksi Pengamat
Sementara itu, pengamat politik, Ujang Komarudin, memprediksi PDIP tidak akan ambil risiko mendorong Ahok maju Pilkada Jakarta.
Hal itu, ucap Ujang, karena isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) bakal muncul kembali.
"Kalau saya melihatnya kalau Ahok didorong lagi maju di Jakarta, bakal muncul lagi isu SARA ke depan di pilkada," kata Ujang.
Menurutnya, hal tersebut berbahaya dan Ahok juga tidak akan menang melawan Anies di Jakarta.
"Ahok pernah di penjara, pernah punya kasus, ingatan itu belum hilang di mata warga Jakarta."
"Karena itu PDIP tidak akan mengambil risiko mendorong Ahok," ucap Ujang.
Ujang menegaskan jika PDIP ingin mendorong kadernya di Jakarta, baiknya bukan Ahok.
Survei Litbang Kompas
Sebagai informasi, Litbang Kompas melakukan survei periodik lewat wawancara tatap muka pada 15-20 Juni 2024.
Ada sebanyak 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.
Penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 4.9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Berikut elektabilitas calon gubernur di Pilkada Jakarta berdasarkan perhitungan atau survei Litbang Kompas.
Baca juga: Kaesang Makin Akrab dengan PKS, Kini Perkuat Sinergi untuk Solo, Ada Apa?
Baca juga: Sudirman Said: Saya Siap Jadi Gubernur Juga Siap Jadi Pimpinan KPK
Anies Baswedan: 29.8 persen
Basuki Tjahaja Purnama: 20 persen
Ridwan Kamil: 8.5 persen
Erick Thohir: 2.3 persen
Sri Mulyani: 1.3 persen
Kaesang Pangarep: 1.0 persen
Tri Rismaharini: 1 persen
Andika Perkasa: 1 persen
Heru Budi Hartono: 1 persen
Tidak menjawab/tidak tahu: 30.0 persen
Nama lainnya: 4.3 persen (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS