Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024, "Hati yang Berbelas Kasih"

Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diakon Gabriel A I Benu, Pr

HATI YANG BERBELAS KASIH
Renungan Minggu Biasa XVI
21 Juli 2024
Diakon Gabriel A I Benu, Pr
Bacaan I: Yer 23:1-6
Bacaan II: Ef 2:13-18
Bacaan Injil: Mrk 6:30-34

Saudara-saudari terkasih…

Dunia kita, masyarakat kita, dan bahkan Gereja kita terbagi dan tersebar, dan perpecahan itu disesalkan dan menyakitkan. Yesus memandang kita dengan rasa kasihan karena kita seperti orang-orang Israel abad pertama — tersebar seperti domba-domba dalam nubuat Yeremia.

Paulus mengingatkan kita bahwa, seperti orang-orang Efesus dan orang-orang Yahudi yang bertobat, mereka yang pernah terbagi (kafir vs Yahudi) telah dipersatukan melalui Darah Kristus sebagai orang-orang Kristiani.

Secara individu, kita juga terbagi, ditarik ke arah yang berbeda oleh keinginan dan harapan kita, oleh permintaan bantuan dari orang lain, oleh tuntutan yang menekan kita melampaui batas waktu dan energi kita. Namun, rasa sakit dari rekonsiliasi dapat ditanggung karena memungkinkan kita untuk mengidentifikasi diri dengan Yesus di kayu salib-Nya.

Bacaan-bacan hari ini menjelaskan bagaimana Allah, seperti seorang gembala yang baik, menebus umat-Nya dan menyediakan kebutuhan mereka.

Bacaan-bacaan ini juga menantang kita untuk menggunakan wewenang yang diberikan Allah dalam keluarga, di dalam Gereja, dan di dalam masyarakat, dengan kesetiaan dan tanggung jawab.

Saat ini, pelayanan pastoral tidak hanya mencakup perhatian pastoral yang diberikan oleh mereka yang ditunjuk atau ditahbiskan sebagai "imam" tetapi juga pelayanan penuh kasih yang diberikan oleh semua orang Kristiani yang mengikuti panggilan yang berbeda untuk melayani dan memimpin orang lain. 

Saudara-saudari terkasih…

Nabi Yeremia dalam bacaan pertama hari ini berusaha menjaga agar orang-orang dan beberapa raja tetap setia kepada Allah di tengah suasana intrik politik dan saling menusuk dari belakang. Yeremia terus terang tentang apa yang benar dan apa yang tidak. Ia menderita di tangan orang-orang yang berkuasa karena keterusterangannya.

Pada saat nubuat ini diucapkan, seorang raja yang baik di Yehuda baru saja digantikan oleh seorang raja yang mempersekutukan Yehuda dengan Mesir. Yeremia diutus oleh Tuhan untuk menentang kebijakan ini, mengingatkan orang-orang dan Raja bahwa umat Tuhan harus percaya kepada Tuhan, bukan bersekutu dengan bangsa-bangsa kafir.

Beberapa "nabi" istana yang suka menyanjung mendukung Raja dan mengkritik Yeremia. Namun Yeremia tetap menjadi orang yang bersemangat, berani, dan blak-blakan. Yeremia memiliki api dalam dirinya.

Di sini ia bergemuruh atas nama Tuhan yang murka atas pengabaian tanggungjawab orang-orang yang berkuasa terhadap orang miskin, "Aku telah memberikan kepadamu hak istimewa sebagai gembala, tetapi engkau menyesatkan dan menceraiberaikan kawanan domba, Aku akan segera menggantikan engkau, dan umat-Ku akandipulihkan!"

Kecaman nubuat Yeremia terhadap hamba-hamba yang tidak setia dalam Perjanjian Lama berlaku juga untuk zaman kita.

Kita semua yang menjalankan tanggungjawab dalam berbagai pelayanan di Gereja, dalam kehidupan keluarga dan dalam masyarakat, dipanggil untuk meniru kepedulian Allah yang tekun dan efektif dengan menyatukan orang-orang, memimpin mereka dan menunjukkan perhatian tanpa pamrih bagi umat dan masyarakat yang kita layani bagi Allah, daripada mengambil keuntungan pribadi dari mereka.

Halaman
123

Berita Terkini