Maka dalam konteks ini, Yesus mau menyembuhkan orang yang sakit lumpuh ini. Agar pandangan sosial
yang keliru seperti ini bisa hilang.

Namun reaksi dari ahli Taurat yang berkata dalam hatinya ini langsung diketahui Yesus “Ia menghujat Allah!” Tujuannya adalah supaya mereka dapat menemukan alasan untuk menyalahkan Yesus.

Seperti yang mereka lakukan terhadap Amos. Dan Yesus pun akhirnya menjelaskan semua itu kepada ahli Taurat itu dan kembali fokus pada si lumpuh itu dan menyembukan orang lumpuh itu.

hidup kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, kadang diolok-olok atau dicemooh bahkan juga diancam tapi kita tak perlu takut.

Yang paling penting adalah kita selalu untuk siap “bangunlah dan berjalan” dari setiap tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Apapun konsekuensinya itu tak bisa ditolak dari satu tugas yang telah dianugerahkan kepada kita. Maka marilah kita belajar untuk bangun dari dosa kita yang melumpuhkan kita untuk bisa berjalan dan mewartakan firman Tuhan kepada siapa saja di mana saja kita bertugas.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: setiap tugas panggilan itu selalu ada konsekuensinya termasuk nyawa taruhannya.

Kedua, jika kita ditolak itu bukan tugas kita untuk melawan karena tugas utama kita hanyalah mewartakan firman Tuhan dalam setiap kebaikan yang kita kerjakan. Ketiga, Tuhan hanya meminta kita untuk tetap setia dan percaya kepadaNya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS