Namun, Kholid menjelaskan, bahwa saat ini DPP PKS menunggu masukan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) terkait nama-nama yang akan dimajukan, termasuk membuka komunikasi dengan PDIP.
Meski begitu, Kholid menyebut saat ini komunikasi dengan parpol lain masih bersifat dinamis.
Baca juga: Refly Harun Tak Dukung Anies Bila Berduet dengan Kaesang Pangarep
“Tadi apa yang disampaikan oleh Pak Presiden (Ahmad Syaikhu) adalah dinamis, sangat fleksibel, dan sebagainya. Kenapa? Karena belum ada keputusan. Kalau sudah ada keputusan, berarti sudah ada ketetapan yang sudah nggak dinamis lagi,” kata Kholid, Selasa.
“Nah, artinya apa di sini? Peluang-peluang kerjasama dengan semua pihak masih dibuka,” sambung dia.
Kholid juga menegaskan, PKS terus membuka komunikasi dengan PDIP di Pilkada serentak 2024.
Apalagi, dia menyebut, PKS tidak akan menolak jika harus berkoalisi dengan PDIP.
“Prinsip apakah dengan PDIP apa komunikasi? Ya kita kan buka, tidak menolak. Kita tidak pernah menolak berkomunikasi dengan pihak manapun,” ujarnya.
“Masa kita nggak mau komunikasi sama semua pihak? Nggak mungkin begitu dong. Dalam politik kita berkomunikasi, membuka komunikasi dengan semua pihak,” jelasnya.
Kholid pun membeberkan PKS telah membuka komunikasi dengan PDIP di sejumlah wilayah. Diantaranya, Jawa Tengah yang merupakan ‘kandang banteng’.
“Ada-ada (daerah yang berkomunikasi dengan PDIP), saya lupa, di daerah Jawa Tengah mungkin ya, mungkin ada. Nah Itu kan dari DPD-DPDnya mengusulkan, ini bisa koalisi dan sebagainya,” katanya.
Dia menambahkan, usulan dari PKS di daerah itu akan dibahas ditingkat pimpinan pusat Partai. Sebab, disitu akan dibahas soal peluang menang, strategi serta kapasitas dari calon kepala daerah yanh diusung.
“Karena begini, prinsipnya adalah yang kita akan pertimbangkan, selain memiliki kapasitas, integritas, adalah peluang menangnya paling besar. Peluang menangnya paling besar,” kata Kholid.
“Sehingga, walaupun misalnya dengan PDIP, jika peluangnya paling besar di sini, why not? Kenapa tidak? Jadi, itu di daerah-daerah tertentu. Karena di masing-masing daerah itu punya lokalitas masing-masing, yang nggak bisa disamaratakan. Pusat, DPP tentu mendengarkan aspirasi dari daerah-daerah. Mana dinamika politik lokal yang paling bagus, konfigurasinya itu yang kita dukung,” pungkasnya. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS