Pilgub NTT

Pilgub NTT, Setelah Gerindra, Johni Asadoma Daftar ke PSI  jadi Cagub

Penulis: Irfan Hoi
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Johni Asadoma saat bertemu pengurus DPW PSI NTT untuk meminta dukungan menjadi Cagub NTT.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Setelah mendaftar ke partai Gerindra, bakal Calon Gubernur (Cagub) NTT, Irjen Pol. (Purn) Johni Asadoma mendaftar ke DPW  Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTT.

Johni Asadoma ke DPW PSI NTT, Jumat 19 April 2024. Mantan Kadiv Hubinter Mabes Polri itu ingin meminta dukungan dari PSI NTT. 

Johni Asadoma yang adalah kader Partai Gerindra meminta dukungan dengan mendaftar ke PSI untuk bisa mendapat bisa diusung sebagai cagub NTT dalam kontestasi politik pilkada NTT pada Nopember 2024 mendatang.

"Saya datang kesini untuk mendaftarkan diri ke PSI untuk mendapat dukungan sebagai bakal calon gubernur NTT periode 2024-2029," kata dia. 

Baca juga: Lipsus - Partai Politik Wajib Koalisi Usung Paket Calon Gubernur di Pilgub NTT 2024

Menurut Johni, alasannya meminta dukungan ke PSI karena partai tersebut memiliki integritas yang tinggi. Sehingga itu selaras dengan jiwanya yang telah teruji selama berdinas di kepolisian.

Dia berharap agar setelah mendaftar, PSI bisa mempertimbangkan dan menerimanya serta mendapat dukungan penuh dari partai besutan Kaesang Pangarep untuk mengikuti kontestasi politik pemilihan Gubernur pada Nopember 2024 mendatang.

Johni mengakui bahwa dirinya adalah kader Partai Gerindra, tapi perlu juga mendapat dukungan dari partai lainnya seperti PSI sebagai kendaraan politik untuk mengantarnya sebagai cagub NTT.

Dia berjanji akan mengikuti seluruh proses dan tahapan penjaringan yang akan dilakukan oleh Partai PSI.

“Saya akan ikut seluruh proses dan tahapan yang ditentukan oleh PSI,” ujar mantan Kapolda NTT ini.

Ketua DPW Partai PSI NTT, Christian Widodo mengatakan sudah ada beberapa kader PSI dan dari luar PSI yang telah mendaftar untuk maju sebagai calon gubernur NTT.

"Memang beberapa (kandidat) sudah mendaftar, kader dari luar, kader internal,” kata Christian tanpa menyebutkan nama kandidat yang telah mendaftar ke PSI.

PSI NTT juga, kata dia, akan melakukan survei internal untuk melihat elektabilitas dari setiap kandidat yang telah mendaftar ke PSI.

"Nanti ada survei internal PSI, kira-kira kader kita itu mampu bersaing tidak di calon gubernur dan wakil gubernur, untuk sementara masih diproses,” ujarnya.

Menurut Christian, PSI telah memiliki standar untuk mengusung kandidat yang akan diusung sesuai AD/ART partai. Sehingga siapapun bisa mendaftar.

Christian mengklaim tidak ada mahar politik apapun  bagi setiap kandidat yang mendaftar ke Partai PSI untuk diusung mengikuti kontestasi politik di NTT.

“Uang pendaftaran tidak, registrasi tidak ada, nanti juga tidak ada mahar, dan itu sudah kami buktikan di pilkada sebelumnya,” tegas Christian.

Johni Asadoma sejak awal tahun 2024 sudah menyatakan diri terjun ke politik usai dirinya pensiun dari dinas kepolisian. 

Selain Johni Asadoma, sudah ada sederat nama yang digadang-dagang akan mengikuti kontestasi pilkada NTT. Kandidat tersebut antara lain, Emi Nomleni, Frans Lara Aba, Orias Orias Muda, Josef Nae Soi, Julie Sutrisno Laiskodat, dan Emanuel Melkiades Laka Lena.

Untuk bisa maju sebagai Calon Gubernur NTT, seorang bakal calon harus mengantongi minimal 20 persen suara di DPRD NTT atau sebanyak 13 kursi dari 65 kursi di DPRD NTT.

Di DPRD NTT tidak ada satupun partai yang bisa mengusung karena perolehan kursi terbanyak partai politik hanya ada sembilan kursi.

Sehingga minimal harus ada koalisi partai untuk bisa mengusung kandidat Cagub dan Cawagub NTT di Pilkada kali ini. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 

Berita Terkini