Berita Ngada

Gedung SMKN Restorasi Golewa Ngada Reot Nyaris Ambruk Diterjang Angin Saat Murid Ujian

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Bangunan SMKN 1 Restorasi Golewa di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) usai diterjang angin kencang, Rabu 17 April 2024. 

Bangunan SMKN 1 Restorasi Golewa hanya memiliki empat ruangan kelas, satu kantor sekaligus ruang guru yang dibangun dari bambu dan masih beralaskan tanah.

Angelina Mogi membenarkan mengenai bangunan sekolah yang pernah dihantam badai Seroja. Menurutnya para murid, guru dan orangtua sangat berharap SMKN 1 Restorasi Golewa mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, ditanya mengenai koindisi SMKN 1 Restorasi, mengatakan pihaknya menjamin SMKN 1 Restorasi Golewa dibangun tahun depan.

Linus Lusi berujar, tahun depan SMKN itu dibangun dengan fasilitas lengkap dan siap digunakan oleh siswa setempat secara lebih nyaman. Ia menegaskan bahwa sejumlah fasilitas pendukung juga dilengkapi.

"SMK Golewa tahun depan kita akan bangun secara lengkap, berbagai sarana prasarana, alat praktek kita akan tetapkan secara total, full," kata Linus Lusi Rabu 2 Agustus 2023.

Mantan Penjabat Bupati Ngada itu meminta orang tua, siswa dan guru tetap optimis. Sumberdaya yang ada, sebut dia, perlu dimaksimalkan.

Baca juga: Linus Lusi Jamin SMKN I Restorasi Golewa Ngada Dibangun Tahun Depan

Hal itu bertujuan agar siswa tidak mengalami penurunan spirit dalam belajar. Linus Lusi ingin agar siswa setempat tidak mengalami degradasi semangat belajar.

Mantan Kepala Badan Perbatasan NTT itu tidak menyebut secara jelas mengenai sumber anggaran yang akan digunakan. Ia mengaku berbagai sumber anggaran akan diarahkan untuk pembangunan sekolah kejuruan itu. "Mau sumber apa saja kita optimalisasi ke situ," kata dia.

Paling lambat, sekolah itu mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2024. Sehingga akhir tahun depan SMKN 1 Golewa bisa digunakan oleh para siswa.

Dengan kondisi iklim yang ada, Linus Lusi meminta sekolah setempat bisa beradaptasi. Baginya kemarau dan hujan merupakan anugerah.

"Apalagi sekolah ini vokasional, kalau hujan lebih sekolahnya buat seperti apa, musim kemarau sekolah merancang kurikulum seperti apa, selalu ada tips dengan perubahan iklim," ujarnya.

Asal tahu, SMKN 1 Golewa kondisinya sungguh memprihatinkan. Padahal  sekolah bertajuk Restorasi yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT. SMKN 1 Golewa tidak memiliki toilet hingga aliran listrik.

Selain itu sekolah ini juga berada pada daerah yang cukup terjal. SMKN 1 Golewa pernah roboh akibat terjangan badai Seroja. Keterbatasan di sekolah itu sangat menggangu proses belajar mengajar siswa. Sekolah Restorasi itu memiliki 65 siswa dengan 17 orang guru. (orc).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini