Memang selama menjabat dari 2020 hingga 2024, penuh dengan kekurangan. Namun, ia meminta agar kekurangan itu sebagai bagian dalam percepatan pembangunan pendidikan di NTT.
Mantan Penjabat Bupati Ngada itu mengaku ada belasan tenaga pengajar PPPK dan ASN di Dikbud NTT dengan total siswa hampir 350 ribu dan SMA/SMK/SLB sebanyak 3 ribuan.
Linus Lusi mengaku selama bekerja tiga tahunan di Dinas Dikbud NTT, pihaknya bekerja sama dengan mitra Kementrian yang ada di daerah. Kerja sama juga dilakukan dengan para kepala sekolah dan Korwas.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mutasi Pejabat Pemprov NTT, Linus Lusi Jadi Staf Ahli Bidang Ekonomi
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan terima kasih bagi Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi, maupun almarhum Frans Lebu Raya. Para pemimpin itu sudah membawa ia maupun Ambrosius Kodo ke level saat ini.
"Saya kira bapa Ambros punya jiwa nasionalis. Latar belakangnya ada. Urus Dinas P dan K tidak boleh terjebak dalam suku, agama dan ras. Teman-teman bisa mengetahui seperti apa, lakukan," ujarnya.
Linus Lusi menyebut dinamika yang ada di Dikbud NTT cukup tinggi. Wilayah kerja yang sangat luas dan topografi NTT sering membuat Dikbud NTT mengatongi nilai dibawa standar. Dia yakin, Ambrosius bisa menyelesaikan persoalan yang ada.
Sisi lain, beberapa sekolah rusak seperti di Alor maupun Timor Tengah Selatan (TTS) harus menjadi perhatian. Dengan pengalaman dari Ambrosius Kodo, Linus Lusi yakin
"Prestasi dinas P dan K itu terukur di siswa seperti apa, guru seperti apa. Nanti pak kadis bisa mendengar masukan dari para pengawas," kata dia.
Linus Lusi menyampaikan permohonan maaf dan dukungan dari para pegawai yang sudah membantu dirinya selama menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS