Selain menjual ikan, Jeck juga pernah menjual bensin. Namun, saat ini Jeck lebih fokus menjual kue, sayur, mengumpulkan batu untuk dijual, serta menjual ikan.
Ia rela menjual ikan dengan berjalan kaki mengelilingi Kota Kefamenanu dituntun oleh anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar berusia 7 tahun. Pasalnya, anak ketiga ini memulai proses belajar mengajar di sekolah pada siang hari. Mereka mulai menjual ikan sejak pukul 05.30 pagi dan kembali ke rumah sekira pukul 09.30 pagi agar anaknya bisa mempersiapkan diri ke sekolah.
Setelah kembali ke rumah, Jeck mengerjakan beberapa pekerjaan seperti menyusun ikan di dalam box pendingin ikan sembari menanti kepulangan anaknya yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah pertama.
Setelah itu, Jeck kembali menjual ikan mengelilingi Kota Kefamenanu sambil dituntun anak keduanya. Ikan-ikan tersebut diberikan oleh rekannya. Setiap ikan yang diberikan kepadanya seharga Rp. 500.000 terjual habis, Jeck akan memperoleh pendapatan Rp. 150.000.
Jeck sering bernazar kepada Tuhan perihal kisah hidupnya dan kondisi yang sedang dialami. Karena kondisi keterbatasan penglihatan tersebut, Tuhan menggerakkan hati pemerintah daerah untuk memberikan bantuan rumah layak huni kepada keluarganya.
"Tuhan tolong kasih saya rejeki lebih supaya saya bisa ambil ikan untuk jual sendiri,"ujarnya mengulangi nazar kepada Yang Mahakuasa.
Meskipun demikian, Jeck mengakui bahwa Tuhan menjawab doanya lebih dari yang dia harapkan sebelumnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Timor Tengah Utara khususnya Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara yang telah mengusung program bantuan rumah TEKUN MELAYANI PLUS sebagai pilot project mereka.
Bagi Jeck, bantuan rumah layak huni ini sangat membantu kaum papa seperti dirinya. Pria tangguh ini tak kuasa meneteskan air mata ketika seremoni serah-terima rumah layak huni yang dilaksanakan Bupati Timor Tengah Utara pada, 26 Februari 2024.
Bantuan Rumah Layak Huni Program TEKUN MELAYANI PLUS untuk Masyarakat Kurang Mampu
Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David mengatakan, pilot project pasangan Bupati-Wakil Bupati Timor Tengah Utara dengan tagline Desa Sejahtera adalah Program Bantuan Rumah Layak Huni Terima Kunci dan Program Bantuan Sapi Bibit.
Ketika pertama kali menyampaikan program tersebut dalam kampanye, banyak pihak yang mempertanyakan keberhasilan program tersebut. Meskipun demikian, program ini sukses berjalan hingga saat ini.
Sejak tahun 2021 hingga 2024 ini direncanakan sebanyak 717 unit rumah dibangun untuk di Kabupaten Timor Tengah. Hingga saat ini sebanyak 125 desa telah menjadi sasaran program tersebut. Tersisa 60an desa yang belum terjangkau.
"Setiap desa itu ada yang 10 unit, 11 unit, 5 unit, 6 unit semuanya bervariasi,"ucapnya.
Juandi optimis, di sisa masa kepemimpinannya berada Wakil Bupati, pihaknya akan menuntaskan bantuan rumah layak huni untuk 60 desa yang tersisa. Satu unit rumah dibangun dengan biaya sebesar Rp. 76.000.000.