- Rapat Koordinasi Penanganan Bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki - laki
Usai melaksanakan peninjauan menyerahkan bantuan kepada para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi, dilanjutkan dengan pelaksanaan rapat koordinasi penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi laki - laki bertempat di aula kantor Bupati Flores Timur (30/01/2024) siang harinya.
Pj. Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi menyampaikan gambaran umum terkait dengan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki –laki.
Baca juga: Jajaran Kanwil Kemenkumham NTT Bantu Warga Terdampak Erupsi Lewotobi
"Gunung Lewotobi mulai bereaksi dari bulan Desember yang lalu dari awalnya mulai mengeluarkan dan melontarkan debu dan puncak erupsinya pada 1 Januari 2024 sehingga membuat masyarakat harus mengungsi hingga saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi hingga aparat TNI dan Polri yang selalu sigap dan siap membantu langsung di lapangan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mulai dari Kementerian Kesehatan untuk penanganan kesehatan juga Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, BNPB, Pemerintah Provinsi NTT, anggota TNI dan Polri serta seluruh pihak mulai dari individual, yayasan, organisasi, lembaga keagamaan, organisasi pemuda, desa dan kecamatan semuanya yang turut membantu," lanjut Doris Rihi.
"Sehingga kami melaluinya di awal tahun dengan penuh keterbatasan tetapi dengan doa dan kebersamaan dalam berjalan nya waktu kami dapat melaluinya hingga saat ini dengan baik itu semua karena perhatian dan bantuan dari seluruh pihak," pungkas Pj. Bupati Flotim.
Pj.Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake dalam sambutannya menjelaskan, terkait dengan erupsi Gunung Lewotobi laki laki kronologinya dimulai 23 Desember 2023 terjadi letusan asap dan abu vulkanik dan selanjutnya terjadi gemuruh besar ditanggal 31 Desember 2023 yang mana ini juga berdampak bagi masyarakat disekitar Gunung Lewotobi.
Lebih lanjut ia menjelaskan hingga saat ini jumlah pengungsi sebanyak 6.269 orang sehingga ini terus dipantau.
"Hingga tadi kita dapat meninjau langsung kondisi pengungsian dan juga tadi kita dapat melihat lebih dekat dengan mengelilingi Gunung Lewotobi laki - laki khususnya aliran lahar yang berpengaruh dan berdampak pada desa terdekat," tambahnya.
“Selain itu juga sudah dilakukan pelayanan terhadap masyarakat dengan mendirikan pos kesehatan, dapur umum dan juga tenda - tenda pengungsian tang sangat bermanfaat bagi masyarakat terkena dampak erupsi gunung Lewotobi laki–laki," tambah Ayodhia.
Sehingga atas nama pemerintah provinsi NTT dan masyarakat Flores Timur khususnya mengucapkan terima kasih dan juga apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat yang telah berkenan memberikan bantuan yang optimal sehingga masyarakat yang terdampak pun terus mendapat perhatian dari pemerintah.
"Tadi kita melihat wajah-wajah optimis dari para pengungsi yang ada karena mereka juga mendapatkan perhatian terus dari pemerintah yang turun tangan langsung membantu kesulitan yang mereka hadapi sehingga kita terus berharap agar erupsi ini terus menurun dan dapat kembali normal agar masyarakat kembali melaksanakan aktifitas seperti biasa "ungkap Pj. Gubernur NTT.
Kepala BPBD, Letnan Jendral TNI Suharyanto, S.Sos, M.Si dalam sambutannya menyampaikan dalam penyaluran bantuan kepada pengungsi terdampak harus tepat sasaran dengan melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pengungsi terdampak bencana tersebut.
"Untuk tadi yang terdampak pengungsi itu yang telah kita lihat yaitu mereka yang telah meninggalkan rumahnya karena berjarak hanya 4 kilometer dari Gunung Lewotobi, sehingga itu yang menjadi prioritas kita, kebutuhan para pengungsi tersebut harus lebih diperhatikan, dan harus tepat sasaran.”pungkas Suharyanto.