Berita Rote Ndao

Kisah Kenjo Penjual Ikan Bakar di Rote, Dari Susah Modal Hingga Raup Cuan Jutaan Rupiah Per Hari

Penulis: Mario Giovani Teti
Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjual ikan bakar di Rote Selatan, Yandrif Tuy alias Khenjo saat membersihkan ikan untuk dibakar pada Jumat 12 Januari 2024.

Demi meraup cuan sebanyak mungkin, Khenjo berinovasi lewat sistem penjualan.

Dia juga memanfaatkan peluang dengan memperlebar cakupan jenis usaha yang ditawarkan kepada pelanggan.

Aneka jenis kuliner yang dijual Khenjo, seperti ikan bakar plus sambal, ikan segar, ikan beku, ayam bakar utuh plus sambal dan ayam beku yang telah dibersihkan.

Dia juga memanfaatkan platform media sosial Facebook dan WhatsApp sebagai instrumen penjualan.

"Saya posting jualan ikan bakar dan ayam bakar di FB dan WA. Ada yang langsung datang di lapak dan ada juga yang mau COD atau bayar di tempat," ungkap Khenjo.

Tarif ongkir untuk pembelian sistem COD, dikenakan tarif sesuai jarak pelanggan dan lapak.

Kemudian, sistem penjualan yang lain yang dipakai Khenjo menggunakan pembayaran via transfer.

Baca juga: Kabupaten Rote Ndao Terima 412 Formasi PPPK Tahun 2023

"Jika yang pesan di luar Rote seperti Kupang, Jakarta dan daerah lainnya, mereka (pelanggan) pesan untuk keluarga di Rote bayar melalui transfer rekening," terang Khenjo.

"Jadi habis bakar, saya tinggal antar ikan yang dipesan," tambah dia.

Harga ikan bakarnya pun bervariasi, tergantung jenis dan ukuran ikan.

Ongkos jual yang ditawarkan Khenjo  berkisar harga Rp 20 ribu, Rp 25 ribu, Rp 30 ribu, Rp 35 ribu dan Rp 50 ribu per ekor.

Ada juga yang 3 ekor Rp 50 ribu.  Sedangkan, ayam bakar di kisaran harga Rp 70 ribu dan Rp 85 ribu per ekor.

"Harga ikan yang saya ambil, kalau ikan mancing (kerapu, kakap merah, dusu) dengan harga Rp 35 ribu per kilo," pungkas Khenjo.

Dia menyadari, usaha yang digeluti saat ini, walau besar atau sekecil apapun, dirinya masih saja mengalami yang namanya kendala.

"Saya berharap ke depan, pemerintah bisa memperhatikan kami. Baik itu soal tempat usaha yang layak, karena tempat yang digunakan sekarang untuk usaha itu masih sewa pakai, serta kebutuhan alat yang digunakan untuk memanggang," pinta Khenjo.

Dia juga mengharapkan pemerintah ataupun donatur, membantu usahanya dengan memberikan tambahan modal demi mendapatkan tempat lapak yang layak. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
 

Berita Terkini