Kami di Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai Noelmina, Benanain, dan Flores.
Tugas kami mulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan. Tugas tersebut bermuara pada upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, dan air baku serta pengelolaan drainase utama perkotaan.
Kita berharap ke depannya Kementerian PUPR terus menyelenggarakan program-program pembangunan infrastruktur yang berkualitas, estetika, dan berwawasan lingkungan, sesuai visi dan misi pemerintah, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur sumber daya air yang telah terbangun, Balai Wilayah Sungai (BWS) melakukan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur sumber daya air secara berkala, agar dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kapasitasnya. (kas)
Yublina Dila Bunga, ST, MT, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II
Berkaitan dengan tema Hari Bakti PU ke-78, bagi kami di Balai Perumahan, pengelolaan dan pemenuhan kebutuhan sumber daya air merupakan isu dan tantangan yang membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak dan instansi untuk menghasilkan jawaban dan penyelesaian secara tepat.
Dalam sektor perumahan, akses air minum layak merupakan salah satu dari empat indikator rumah layak huni (ketahanan bangunan, kecukupan luas tempat tinggal, akses sanitasi layak, akses air minum layak). Pelaksanaan penyediaan perumahan dengan memenuhi empat indikator rumah layak huni tersebut menjadi bentuk implementasi kami di bidang perumahan yang dalam pelaksanaanya tidak terlepas dari kolaborasi dan kerja sama yang baik dengan seluruh balai dan Dinas PUPR di Provinsi NTT.
Kami berharap lembaga PUPR ke depan bisa terus menyediakan infrastruktur yang dapat memudahkan masyarakat mengakses ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan air.
Masyarakat juga diharapkan dapat memanfaatkan air sebaik-baiknya sesuai kebutuhan dan jangan dibuang. Karena ketersediaan air saat ini semakin sedikit. Lakukan penghijauan di lingkungan perumahan dengan menanam tanaman yang bisa menampung atau menahan air. Sebab pemanasan global mengakibatkan kuantitas air berkurang. Masyarakat juga diminta menjaga dan merawat fasilitas yang sudah dibangun oleh pemerintah.
Perayaan Hari Bakti PU ini juga untuk memupuk dan menumbuhkan Korps Pegawai PU yang memiliki jiwa kesatuan, kesadaran sosial, solidaritas, serta kebanggaan dalam melaksanakan tugas sebagai abdi masyarakat dan pelayan publik di bidang PU. (kas)
Ir. Piter Djami Rebo, M.Si, Ketua IPPU NTT
Sebagai senior PU di NTT perlu disadari bahwa tantangan pembangunan infrastruktur dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat NTT sangat besar. Untuk itu kepada insan Pekerjaan Umum diharapkan untuk menjaga semangat dan kerja sama team yang selalu punya semangat bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat yang dalam pelaksanaannya tetap mengacu pada Core Value ASN, yaitu BERAKHLAK dengan nilai moral dan sikap warga PU yang harus selalu menjaga Integritas, Profesional, berwawasan Visionner dan dalam pemahaman iman bahwa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas bukan hanya kepada Manusia tetapi juga kepada Tuhan. (kas)
Dr. Ir. Andre W. Koreh, MT, Mantan Kadis PUPR Provinsi NTT
Tema Hari Bakti PU ke-78 tahun 2023 ini sangat tepat di tengah ancaman global akan berbagai krisis, mulai dari krisis keuangan, krisis energi terutama krisis pangan.
Sehingga ketersediaan air dengan konsep berbagi (share) akan menolong bangsa Indonesia untuk tetap eksis menjaga dan meraih kesejahteraan rakyat yang optimal.