Berita NTT

Pererat Tali Persaudaraan, FPK NTT Gelar Acara Syukuran HUT ke-78 RI

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO BERSAMA - Ketua FPK NTT, Theodorus Widodo, Kaban Kesbangpol NTT dan peserta FPK NTT foto bersama saat mengunjungi monumen pancasila di Desa Nitneo, Kabupaten Kupang, Minggu 1 Oktober 2023

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka mempererat tali persaudaraan antar etnis di NTT, Forum Pembauran Kebangsaan atau FPK NTT menggelar acara syukuran hari ulang tahun (HUT) ke-78 RI, Minggu 1 Oktober 2023 di Kebun Agrowisata Tafa, Naioni Kupang.

Kegiatan syukuran ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan FPK NTT dalam memperingati HUT ke-78  RI yang sebelumnya telah dilakukan kegiatan Seminar Kebangsaan dikalangan Kaum milenial dan perayaan HUT ke-78 RI bersama seluruh etnis yang ada di Kota Kupang.

Dalam rangkaian kegiatan syukuran itu, terlebih dahulu, FPK NTT mengunjungi  monumen rumah pancasila yang ada di Desa Nitneo, Kabupaten Kupang yang berbatasan dengan Kota Kupang

Theodorus Widodo, selaku Ketua FPK NTT menyampaikan, sepanjang tahun 2023, terdapat banyak kegiatan yang telah dilakukan FPK NTT sebagai bentuk untuk mempererat persaudaraan antaretnis.

Baca juga: Relawan Beta Gibran NTT Deklarasi Gibran Rakabuming Maju dalam Kontestasi Pilpres 2024

"Di hari Kesaktian pancasila ini, kami selenggarakan syukuran atas suksesnya perayaan HUT RI oleh FPK dan semua etnis," ungkap Theodorus Widodo yang akrab disapa Theo

Theo menyampailan, FPK NTT sengaja memilih tanggal 1 Oktober untuk merayakan HUT ke-78 RI, dengan tujuan untuk memberi pesan bahwa pancasila sungguh sakti dan pancasila merupakan ideologi bangsa yang berhasil menjaga negara kesatuan RI.

Lalu, tambahnya, Pancasila itu juga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam situasi apapun termasuk dari rong-rongan ideologi global yang berusaha mengganggu semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Lebih lanjut, Theo menyampaikan, alasan berkunjung ke monumen sekaligus melakukan foto bersama peserta FPK NTT dan semua etnis di Kota Kupang untuk memberi pesan kepada semua pihak bahwa monumen itu sungguh bernilai tinggi. Pasalnya, monumen itu bukan hanya sekedar monumen yang sekedar ada.

"Monumen ini dibuat dengan maksud memberi pesan kepada dunia bukan hanya kepada Indoneaia atau hanya NTT bahwa nilai-nilai luhur lima butir pancasila digali oleh Bung Karno di Bumi Flobamora, tepatnya di Kota Ende, NTT yang kita kenal sebagai Flobamora," jelasnya.

Theo mengatakan, monumen itu merupakan satu-satunya tempat yang ada di Indonesia yang menjadi pusat belajar tentang pancasila. Namun, Sayangnya, monumen itu mangkrak dan tidak terawat serta komponenya hancur.

"Sebenarnya, tempat itu, bukan hanya jadi monumen tetapi menjadi destinasi wisata kebangsaan yang lebih spesifiknya wisata pancasila. Jika dirawat dengan baik, maka disitu akan menjadi satu sentra pertumbuhan ekonomi," tandasnya.

Baca juga: Kebakaran Menimpa Rumah di Samping Rumah Jabatan Gubernur NTT Sabtu Siang

Theo pun mengajak seluruh warga yang ada di bumi Flobamora untuk bersatupadu membangun NTT.

"Mari kita bersatu padu membangun NTT tercinta dengan semangat persaudaraan dan kesatuan. Itu tentu perlu dijaga," ajaknya.

Theo menambahkan, FPK NTT sebagai tempat berhimpunnya perwakilan seluruh etnis yang ada atau yang berdomisilih di NTT.

Halaman
12

Berita Terkini