Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Paguyuban Imam Projo Indonesia atau Unio Indonesia atau Unindo telah menyelesaikan Musyawarah Nasional atau Munas XIV di Keuskupan Agung Ende, Kevikepan Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), 28 September 2023.
Munas Unio Indonesia XIV yang berlangsung di Kemah Tabor Mataloko Ngada, 25 - 28 September itu mengusung tema 'Berpastoral di Tengah Arus Migrasi'. Munas diikuti para imam projo utusan dari 37 Keuskupan di Indonesia.
Gereja Katolik menyadari dan menghormati bahwa bermigrasi atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain merupakan adalah hak asasi setiap orang.
Banyak fakta menunjukan bahwa migrasi mempunyai banyak dampak positif bagi sebagian masyarakat seperti meningkatnya kesejahteraan dan terpenuhnya berbagai kebutuhan hidup.
Baca juga: Pelatih PSN Ngada Kletus Gabhe Dapat Respon Positif dari Serena Francis Manager Bintang Timur FC
Namun gereja juga prihatin dengan migrasi yang justru mengakibatkan banyak orang menjadi korban perdagangan manusia.
Perdagangan manusia merupakan kejahatan kemanusiaan yang sungguh merendahkan martabat manusia sebagai Citra Allah.
Oleh karena itu para peserta Munas Unindo XIV memberikan sebanyak 10 rekomendasi yang dibacakan oleh RD Silvester Betu, Ketua Unio Keuskupan Agung Ende dalam Misa Penutupan Munas di Gereja Mater Boni Consili atau MBC Bajawa, Kamis 28 September 2023.
Berikut 10 Rekomendasi tersebut :
1. Umat Katolik bersama dengan umat yang beragama dan berkepercayaan lain bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dengan mengembangkan ekonomi kreatif dan mendampingi anak - anak agar tidak menjadi korban perdagangan manusia.
2. Para imam diosesan bersama para imam kongregasi dan lembaga hidup bakti yang lain turut memberikan pemahaman yang benar tentang bermigrasi yang sehat kepada umat serta pendampingan untuk keluarga - keluarga yang ditinggalkan.
3. Para imam diosesan mendampingi kaum muda khususnya mereka yang baru saja lulus sekolah atau mereka yang sedang mencari pekerjaan agar tidak mudah terjebak dalam perdagangan manusia yang saat ini sudah memanfaatkan internet dan media sosial.
4. Para imam diosesan bersama dengan tim kemanusiaan melakukan pendataan kepada mereka yang menjadi korbaan perdagangan manusia, memberikan konseling dan pendampingan yang berkelanjutan sehingga mereka dapat kemabali bekerja serta melanjutkan hidupnya secara lebih baik.
5. Keuskupn memasukan materi kurikulum migrasi kedalam kurikulum pendidikan di lembaga pendidikan para calon imam sehingga para seminaris dan frater memiliki pengetahuan yang benar tentang migrasi dan nantinya akan menjadi imam - imam yang peduli dengan masalah migrasi.
Baca juga: Ikada Gelar Ramah Tamah Bersama PSN Ngada
6. Keuskupan asal keuskupan transit dan keuskupan tujuan para migran membangun kerja sama untuk mempermudah penyelesaian masalah - masalah yang terkait dengan administrasi sakramental dan masalah kegerejaan lainnya.