"Berkat program Boks, perubahan di sekolah-sekolah di Kabupaten Manggarai sangat luar biasa. Kepala sekolah dan guru-guru terkhusus guru PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) mendapat peningkatan kapasitas untuk membuat pelajaran aktivitas fisik menjadi menyenangkan, dapat dilakukan dimana dan kapan saja," ungkapnya.
Hal tersebut dikatakan Theresia membuat anak-anak semakin rajin ke sekolah.
Baca juga: Formasi PPPK Tahun 2023 Kabupaten Timor Tengah Selatan Sebanyak 2.050
"Saya juga melihat anak- anak semakin semangat ke sekolah karena permainan-permainan yang seru," katanya.
Pada kesempatan ini, Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Pieter Tahun yang diwakili Agnes L.S Fobia, Asisten Administrasi Umum Setda kabupaten TTS menyampaikan terima kepada WVI.
Dirinya mengatakan, WVI sudah melakukan banyak hal baik bagi Kabupaten TTS, terlebih pada bidang pendidikan, kesehatan, dan juga perlindungan terhadap perempuan dan anak.
"WVI juga menjadi penggagas beberapa regulasi yang ada di Kabupaten TTS secara khusus Perda nomor 4 tahun 2020 tentang kabupaten layak anak," tandasnya.
Dia menyebut, pihak Pemda memyambut baik sosialisasi Program Boks oleh WVI.
"Pemda menyambut baik upaya yang dilakukan WVI untuk mensosilisasikan program Boks. Teman-teman kepala sekolah dan guru PJOK yang mengikuti kegiatan ini harapannya saat kembali nanti dapat membagikan ilmu tersebut untuk diterapkan di sekolah," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak tahun 2021, sudah lebih dari 26.262 anak dari 100 sekolah dan 58 komunitas di Jakarta dan NTT mengimplementasikan Program BOKS.
Baca juga: Resmikan Proyek Takenusa, Yayasan Ipas Dukung Pemda Timor Tengah Selatan Turunkan Angka Kematian Ibu
Pendampingan di Kabupaten TTS, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang akan berlangsung selama setahun (2023-2024), dengan harapan akan menjangkau lebih dari 20 guru dan 10 pendamping anak terlatih serta lebih dari 5.000 anak sebagai penerima manfaat langsung.
Selain pendampingan langsung, WVI juga menginisiasi situs web www.anakboks.com agar permainan dan modul yang telah dikemas dapat diakses oleh banyak pihak secara gratis.
Inisiasi ini diharapkan dapat meningkatkan angka anak aktif bergerak di Indonesia minimal 60 menit per hari sesuai standar WHO.
WVI dan pemerintah juga mengajak berbagai pihak baik Perguruan Tinggi maupun perusahaan untuk bergotong royong mengakselerasi Sekolah Sehat di NTT agar anak-anak NTT menjadi generasi yang aktif bergerak dan dapat hidup utuh sepenuhnya.
Sebagai informasi, Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah organisasi kemanusiaan Kristen yang fokus pada kesejahteraan anak tanpa membedakan suku, agama, ras, dan gender.
WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan Selama hampir 25 tahun.
Yayasan Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. Jutaan anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI. (din)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS