Baca tanpa iklan
Tapi bagi Yesus itu tidak cukup, harus “tujuh puluh kali tujuh kali” yang artinya tak terbatas lagi. Kalau kita menulis dalam angka: 70x7x… ini artinya tak terbatas lagi dalam memberi ampun.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 September 2023, Teladan Beriman
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 16 September 2023, Pohon Dikenal Dari Buahnya
Tapi Yesus memberi wejangan ini dengan latar belakang perumpamaan raja yang telah memberi ampun kepada hambanya yang berhutang kepadanya, tetapi hambanya sendiri tidak memberi ampun kepada hamba lain yang berhutang kepadanya.
Pola baru inilah yang mau ditunjukan oleh Yesus yaitu bahwa Allah sendirilah yang terlebih dahulu mengampuni dan menaruh belas kasihan kepada kita manusia maka kita harus juga menaruh belas kasihan dan memberi ampun kepada sesama kita yang bersalah kepada kita. Ini pendasarannya.
Maka sebenarnya Yesus meminta untuk mengampuni tanpa batas atau 70x7x… itu karena Allah sudah terlebih dahulu memberi ampun kepada kita. Begitulah kita manusia, kita memang seperti hamba yang tidak tahu bersyukur itu. Kita sendiri sudah mendapat belaskasihan dari Allah tapi bagi sesama kita menjadi begitu berat untuk mengampuni.
Hal itu terjadi karena kita lebih fokus pada ego kita sendiri dan lupa akan belas kasihan Allah yang sudah kita terima terlebih dahulu. Kita begitu gampang jatuh dalam kelemahan diri kita yakni harus balas dendam dengan sesama yang telah berbuat salah kepada kita. Sehingga kita menjadi begitu gampang untuk tidak mau mengampuni sesama yang bersalah kepada kita.
Mari kita belajar untuk mengampuni dan dengan segenap hati untuk mengampuni agar kita terbebas dari ego diri kita dan tidak membalas dendam. Karena kalau kita tidak dengan segenap hati termasuk di dalamnya melupakan berarti kita akan terus terkungkung dalam lingkaran dosa balas dendam. Mari kita bertobat.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, Pertama, Allah itu adalah Allah yang berbelas kasih dan panjang sabar. Kedua: Allah terlebih dahulu sudah mengampuni kita, maka tak ada alasan kita untuk tidak mengampuni. Ketiga, mengampuni dengan segenap hati berarti mengampuni sekaligus melupakan agar kita terbebas dari beban dosa.(*)
Baca juga Renungan Harian Katolik lainnya dengan KLIK di Sini
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS