Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Kondisi bangunan dan fasilitas di SMKN 1 Restorasi Golewa, Kabupaten Ngada sangat menyedihkan. Bangunan dari bambu yang nyaris ambruk serta minimnya fasilitas membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah ini tidak bisa berjalan maksimal.
Bangunan SMKN 1 Restorasi Golewa bahkan pernah rubuh dihantam badai Seroja pada 2020 namun belum ada perhatian berarti dari pihak terkait. Selain itu sekolah ini juga belum teraliri listrik dan toilet.
Belum lagi soal ketersediaan kursi dan meja yang tidak mencukupi. "Siswanya 65 orang sementara kursi meja yang tersedia 53. Tidak juga belum ada toilet," ujar Angelina Mogi salah satu guru di SMKN 1 Restorasi Golewa saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis 3 Agustus 2023.
Baca juga: Linus Lusi Jamin SMKN I Restorasi Golewa Ngada Dibangun Tahun Depan
Bangunan SMKN 1 Restorasi Golewa hanya memiliki empat ruangan kelas, satu kantor sekaligus ruang guru yang dibangun dari bambu dan masih beralaskan tanah.
Angelina Mogi membenarkan mengenai bangunan sekolah yang pernah dihantam badai Seroja. Menurutnya para murid, guru dan orangtua sangat berharap SMKN 1 Restorasi Golewa mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
Jawaban Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, ditanya mengenai koindisi SMKN 1 Restorasi, mengatakan pihaknya menjamin SMKN 1 Restorasi Golewa dibangun tahun depan.
Linus Lusi berujar, tahun depan SMKN itu dibangun dengan fasilitas lengkap dan siap digunakan oleh siswa setempat secara lebih nyaman. Ia menegaskan bahwa sejumlah fasilitas pendukung juga dilengkapi.
"SMK Golewa tahun depan kita akan bangun secara lengkap, berbagai sarana prasarana, alat praktek kita akan tetapkan secara total, full," kata Linus Lusi Rabu 2 Agustus 2023.
Baca juga: Bupati Ngada Apresiasi Antusiasme Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-78, Tapi Jaga Situasi Kondusif
Mantan Penjabat Bupati Ngada itu meminta orang tua, siswa dan guru tetap optimis. Sumberdaya yang ada, sebut dia, perlu dimaksimalkan.
Hal itu bertujuan agar siswa tidak mengalami penurunan spirit dalam belajar. Linus Lusi ingin agar siswa setempat tidak mengalami degradasi semangat belajar.
Mantan Kepala Badan Perbatasan NTT itu tidak menyebut secara jelas mengenai sumber anggaran yang akan digunakan. Ia mengaku berbagai sumber anggaran akan diarahkan untuk pembangunan sekolah kejuruan itu.
"Mau sumber apa saja kita optimalisasi ke situ," kata dia.
Baca juga: Kemenkum HAM NTT Assessment Tiga Ranperda Ngada
Paling lambat, sekolah itu mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2024. Sehingga akhir tahun depan SMKN 1 Golewa bisa digunakan oleh para siswa.