POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Aku Adalah Sang Aku.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 3: 13-20, dan bacaan Injil Matius 11: 28-30.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kami s20 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap orang punya nama dan nama itu memberikan tanda tentang siapakah orang yang memiliki nama itu.
Nama itu memberi tanda tentang identitas seseorang. Sehingga ketika menyebut nama itu orang akan langsung mengenal identitas dari yang memiliki nama bersangkutan. Maka nama itu penting untuk kita semua sebagai simbol tentang keberadaan seseorang di atas muka bumi.
Dari nama itulah kita menjadikan diri kita dikenal oleh orang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juli 2023, Sebab Kuk yang Kupasang Itu Enak dan Bebanku Pun Ringan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Musa yang telah melihat penampakan api yang tidak membakar semak-semak belukar dan yang langsung berbicara dengan Tuhan yang belum dia kenal itu telah memanggilnya untuk satu tugas besar.
Tugas yang besar dan mulia itu pun tak pernah dia bayangkan akan seperti apa tugas itu. Namun bagi Musa, menjadi berat sekali tugas ini karena harus berurusan dengan bangsa yang besar dan bangsa penjajah.
Tapi mungkin ini bisa diatasi tetapi tentang siapa yang menyuruh untuk melakukan semua hal ini??
Maka Musa bertanya, “Apabila aku menemui orang Israel dan berkata kepada mereka, ‘Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu’ dan mereka berkata. ‘Siapakah namaNya’ apa yang harus kukatakan kepada mereka?”
Musa pada titik ini menjadi pasrah dan seakan sedikit meragukan kebenaran keberadaan Tuhan yang dia temukan dalam bentuk api yang membakar semak belukar ini.
Keraguan Musa menurut saya tak bisa disangkal karena memang dia belum mengenal dengan baik siapakah yang sebenarnya mengutus aku ini.
Atas pertanyaan Musa inilah Tuhan akhirnya harus memperkenalkan diriNya, “Aku adalah Sang Aku. Katakanlah kepada orang Israel, “Sang Aku telah mengutus aku kepadamu. “Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu, itulah namaKu untuk selama-lamanya dan itulah sebutanKu turun-temurun.”