Kalau bangsa Israel terpanggil sebagai sebuah bangsa dengan segala tantangannya, dan pada zaman Yesus, panggilan itu bersifat pribadi.
Dan setiap orang yang mau mengikuti Yesus sifatnya pribadi bukan kelompok.
Dan ketika telah mengakui Yesus, itu tidak berarti mendatangkan damai, tetapi bisa mendatangkan perpecahan dan konflik hanya karena namaNya.
Di sini motivasi mengikuti Yesus menjadi tantangan terbesar bagi setiap orang yang mau mengikuti Yesus dengan segala kelekatan manusiawian kita. Ikut Yesus siap lepaskan ikatan itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juli 2023, Firman Allah, Sabda Penuh Daya Cipta
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita. Pertama, setia kepada Allah adalah kewajiban kita yang telah dipanggilNya untuk mengikuti Dia.
Kedua, ikut Yesus bukan hal yang gampang-gampang saja, karena harus siap panggul salib dan sangkal diri.
Ketiga, kelekatan manusiawi kita selalu menjadi penghalang besar bagi kita untuk mengikutiNya.
Teks Lengkap Bacaan 17 Juli 2023
Bacaan Pertama Keluaran 1:8-14.22
"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak"
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, "Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita.
Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini."
Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.