Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Juni 2023, Memberi Itu Cinta

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 10 Juni 2023 dengan judul Memberi Itu Cinta.

Dan akhirnya Rafael yang bertindak sebagai pengantar itu akhirnya menyatakan dirinya kepada Tobit dan Tobia bahwa dia adalah Malaikat Utusan Allah yang telah melaksanakan semua perintah Tuhan dan siap kembali kepada Allah karena telah menyelesaikan tugasnya.

Bahkan Tobit tidak lupa menyampaikan pesan kepada Tobia anaknya untuk memberikan upah yang layak dan harus bertambah kepada semua orang yang telah bekerja untuk Tobia termasuk Rafael pengantarnya.

Tobit tidak tahu tentang siapakah Rafael itu sebenarnya, tetapi kebaikan dan kebajikannya itu tetap ditunjukkan dan diturunkan kepada anaknya Tobia agar selalu memperhatikan semua orang dengan baik, termasuk pengantarnya.

Dan Rafael, malaikat utusan Allahh itu menyaksikan sendiri betapa Tobit benar-benar orang yang saleh dan takut akan Allah dan selalu berbuat baik kepada siapa saja.

Kisah Tobit dan Tobia ini mengingatkan kita agar selalu bersyukur kepada Tuhan untuk semua penyelenggaraan Allah dalam hidup kita.

Dan Allah sebenarnya selalu mengutus malaikatNya melalui begitu banyak orang yang ada di sekitar kita untuk membantu kita dalam perjuangan dan perjalanan hidup kita.

Namun kadang kita menyepelekan kehadiran Allah dalam begitu banyak cara atau orang atau peristiwa yang kita alami dan kita tak mampu mengenal kehendak dan rencana Allah dalam hidup kita karena kita tak membangun relasi yang intim dengan Tuhan dalam hidup dan doa-doa kita.

Kita malah hanya berlagak seperti orang Farisi dan Ahli Taurat yang hanya berdoa supaya diperhatikan oleh orang lain, supaya dipuji oleh orang lain.

Figur Tobit menjadi teladan kita dan terlebih lagi seorang janda miskin yang telah menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan dalam kotak persembahan dua duit di bait Tuhan.

Yesus melihat itu dan mengetahui betapa si janda miskin itu memberi dari seluruh kepunyaannya dan bukan dari kelebihannya.

Maka sebenarnya janda miskin itu telah memberikan seluruh dirinya kepada Tuhan dalam bentuk dua duit itu.

Kita memang lebih senang untuk dipuji dan dibanggakan karena telah memberi banyak.

Namun yang lebih penting itu bukan jumlahnya, tetapi terlebih lagi ketulusan memberi apa pun itu bentuknya, termasuk pemberian diri kita, sebenarnya sebuah tanda penyerahan diri kita.

Dengan begitu, kita seharusnya selalu memberi sebagai sebuah berkat dan cinta Tuhan kepada kita, karena Tuhan oleh cintaNya itu telah memberi banyak hal kepada kita termasuk memberikan PuteraNya sendiri untuk kita.

Pemberian itu Cinta dan Cinta itu sebuah pemberian.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Juni 2023, Tekun Berdoa dan Perbanyak Sedekah

Halaman
1234

Berita Terkini