Berita Kota Kupang

Peringati HUT Ke-206 Pattimura, IWASMA di Kota Kupang Gelar Pawai Obor Pattimura

Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAWAI OBOR- IWASMA di Kota Kupang menggelar pawai obor Pattimura dalam rangka HUT Ke-206 Pattimura dari Bank Mandiri Kupang menuju alun-alun Kot Kupang, Sabtu, 20 Mei 2023

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Dalam rangka hari ulang tahun  (HUT) Pattimura Ke-206 pada tahun 2023, Ikatan Warga NTT Asal Maluku atau IWASMA menggelar pawai obor Pattimura yang berlangsung dari titik start Bank Mandiri - alun-alun Kota Kupang, Sabtu, 20 Mei 2023.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu Pawai Obor Pattimura, Tari Cakalele, Tari Lenso, Badonci dan Badendang yang dipentaskan di alun-alun Kota Kupang.

Dalam kesempatan ini, kepada POS-KUPANG.COM, Ketua Umum IWASMA NTT, Elvianus Wairata menyampaikan sejarah IWASMA yang ada di NTT.

"Berkaitan dengan IWASMA yang di NTT ini sudah paling lama sejak tahun 1960 an/1970-an sudah ada. Namun di dalam bentuk organisatoris, berkumpul secara non formal, kemudian para tetuah pun sudah melakukan berbagai hal di NTT ini," ungkapnya.

Baca juga: HUT ke-206 Pattimura, Penjabat Wali Kota Kupang dan Wagub NTT Jadi Pattimura 

Elvianus menyampaikan, sejak 5 Februari 1985 baru dibentuk IWASMA di NTT. Dimana, saat ini jumlah anggotanya 39 ribu di NTT dan belasan ribu di Kota Kupang.

"Dari waktu itulah digagas dan dibuat anggaram dasar dan anggaran rumah tangga, sehingga, sejak saat itulah IWASMA berkiprah di NTT untuk bersama membangun NTT," katanya.

Dikatakan Elvianus, dari segi keagaamaan, Maluku yang masuk agama pertama di NTT sebagai agama protestan dan sudah  Berkiprah hidup bersama masyarakat NTT dari bidang pendidikan maupun kemiiteran, dan sudah kawin-mawin dengan orang NTT.

"Kalau kita bandingkan dengan kemerdekaan RI baru berusia 77 Tahun sedangkan kita Pattimura sudah 206 Tahun. Artinya, ketika penjajahan di Maluku waktu itu, Thomas Matulessy atau dikenal sebagai Kapitan Pattimura dengan beberapa para Kapitan yang lain mencoba berjuang untuk bagaimana membasmih penjajahan yang ada di Maluku," tuturnya.

Dengan semangat Pattimura itu, lanjutnya, bagaimana dia memberikan gambaran semangat bagaimana masyarakat bisa bersatu dan melawan penjajah.

"Kita tahu penjajah itu (Belanda) melakukan adu domba. Sementara Thomas Matulessy mengajarkan dan mengajak untuk membangun semangat persatuan.

Baca juga: Rudenim Kupang Sosialisasi Satgas Penanganan Pengungsi di Kota Kupang

"Mari kita semangat bersama dengan membakar obor Pattimura untuk melawan penjajah. Sehingga ada obor pattimura yang dibakar memberikan arti bahwa membakar semangat untuk menyatukan hati melawan penjajah,"ajaknya.

Dia mengatakan, hari Pattimura sudah dirayakan dalam setiap even manapun di seluruh Indonesia selain di Ambon di rayakan termasuk di NTT.

"Hari Pattimura sebagai even tahunan. Kalau bukan dirayakan seperti ini, kita melakukan syukuran pattimura. Seperti tahun kemarin kita syukuran Pattimura," ungkapnya.

Elvianus menyampaikan, kegiatan tersebut menimbulkan semangat kebersamaan  dalam IWASMA dan masyarakat NTT.

"Ada rasa semangat kebersamaan itu sehingga ketika kita ada di NTT, kita harus membuat hal yang berarti bagi NTT. Pattimura-pattimura muda ini memberikan semangat yang ada di Thomas Matulessy itu,"

Semangat itu, kata dia, bukan melawan penjajah lagi. Tetapi melawan kemiskinan, melawan stunting, melawan pngangguran.

"Kita membantu Pemerintah bersama masyarakat NTT untuk bisa mengentaskan berbagai hal yang menjadi masalah di NTT agar masyarakat NTT menjadi masyarakat yang sejahtera. Itulah peran kita. Peran Pattimura muda bersama-sama dengan masyarakat NTT untuk membangun NTT," pungkasnya.

Lebih lanjut, Elvianus menjelaskan, terkiat pelari obor Matulessy dalan even tersebut.

Baca juga: Lomba Lari 60-100 M Tingkat SD-SMP Se-Kota Kupang Warnai Pelaunchingan KOMPOR PASI NTT

"Jadi Kapitan Pattimura ini, mereka nanti menggunakan samurai pakai parang salawaku. Itu sebagai lambang/ pertanda. Mereka akan bakar obor. Obor juga ketika dibakar tidak menggunakan api dari petek atau korek api. Api diciptakan seperti yang dilakukan pada zaman dahulu yaitu menggunaka  batu," jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, api itu dibakar dan diserahkan oleh tua adat, lalu diterima oleh Penjabat Wali Kota Kupang sebagai penguasa pemerintahan di Kota Kupang ini.

"Setelah itu, pasukan obor lari  hingga ke  Alun-alun kota Kupang, Kurang lebih 3,5 km. Obor itu akan diterima oleh Wakil Gubernur, yang kemudian dibakar lagi ke obor induk yang akan menyala hingga acara selesai," tambahnya.

Menurutnya, acara tersebut sangat kolaborasi dan transformasi. Dia pun menghimbau, agar orang Maluku di NTT bisa menyatu.

"Kita harus bersatu membangun NTT bersama. Saya berharap dengan kegiatan seperti ini kita bersama membangun persaudaraan," ungkapnya.

Sementara itu, Rainmalnus I.Louhenapessy selaku ketua panitia menyampaikan, Pasukan obor pattimura tersebut adalah anak-anak Maluku yaitu pasukan IWASMA.

Baca juga: DPRD Sebut Perbaikan Jalan Taebenu di Kota Kupang Lemah Perencanaan

"Pasukan obor Pattimura ini terdiri dari 30 orang putra/putri Maluku sebagai pasukan IWASMA," katanya.

Dia mengungkapkan, pihaknya menerima mandat tugas dari IWASMA sejak 27 April 2023. Kurang lebih satu bulan. Dia pun mengungkapkan rasa syukurnya atas diberlangsungnya kegiatan tersebut.

"Kami bersyukur kegiatan hari ini bisa berjalan dengan lancar. Semua IWASMA yang ada di Kota Kupang yang terdiri dari 19 sel semuanya tergabung ambil bagian untuk mensukseskan acara ini," ungkapnya.

Dia berharap, semua anggota IWASMA dan masyarakat NTT bisa mengambil bagian atau beroartisipasi dalam memeriahkan kegiatan tersebut.

"Kami berharap masyarakat NTT ikut hadir. Marilah kita sama2 memeriahkan acara ini. Acara ini dilakukan satu kali satu tahun. Sehingga kita butuh dukungan dari semua basodara untuk suksesnya kegiatan ini. Dari kita oleh kita dan untuk kita. Jangan berdiam diri di rumah, marilah kita memeriahkan kegiatan ini," ajaknya.

Dalan kesempatan yang sama, saat menerima api obor yang diserahkan oleh tua adat, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menyampaikan untuk maju terus dan pantang mundur.

"Maju terus, pantang mundur. Teruskan, teruskan Pattimurah. Bangun Kota Kupang dari Maluku Untuk Indonesia," tegasnya. (Cr.20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini