Berita Rote Ndao

Bukit Dano Fulak Jadi Tempat Pengukuhan 111 Maneleo Koordinator Nusak Lole Rote Ndao

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO BERSAMA - Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Wakil Bupati, Stefanus Saek, Maneleo Ina Huk, Leonard Haning, TNI/Polri, sejumlah Kepala OPD foto bersama para Maneleo yang dikukuhkan di Bukit Dano Fulak, Kecamatan Lobalain. Jumat, 14 April 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Bukit Dano Fulak, Dusun Souktuana, Desa Suelain, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao menjadi tempat pengukuhan 111 Maneleo Koordinator di Nusak Lole.

Bukit Dano Fulak ini menampilkan permadani hijau yang membentang luas layaknya Bukit Teletubbies. Bukit ini menjadi salah satu ikon destinasi wisata elegan di Pulau Rote.

Adapun pengukuhan 111 Maneleo Koordinator di Nusak Lole dilakukan oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu pada Jumat, 14 April 2023.

Baca juga: Hasil Sitaan Polres Rote Ndao Teripang dan Sirip Hiu Diduga Ilegal Dititipkan Sementara ke Pemilik

Pengukuhan itu dilakukan dengan penyerahan tongkat kepemimpinan oleh Bupati Paulina kepada Nusry Zacharias sebagai Koordinator Leo Mbesa dan Polce Dillak sebagai Koordinator Leo Lebo.  

Penyerahan tongkat kepemimpinan kepada dua orang Koordinator Leo tersebut sebagai simbol bahwa mereka telah dikukuhkan menjadi Maneleo Koordinator se-wilayah Nusak Lole.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Paulina menyampaikan agar para Maneleo menjadi teladan bagi anak suku (leo), dan terus menjaga dan menghidupkan kegiatan-kegiatan yang bernuansa adat-budaya di desanya masing-masing.

"Kiranya para Maneleo yang telah dikukuhkan dapat memelihara adat dan budaya sebagai sebuah warisan leluhur," ujar Bupati Paulina.

Srikandi Rote Ndao ini juga menekankan, sudah memakai topi Ti’i Langga artinya menjadi simbol kehormatan (mahkota), sehingga Maneleo, Mane Dombe, dan Mafadek harus menjaga marwah sebagai pemimpin. 

Baca juga: Imigrasi Kupang Bawa WNA Asal China dari Rote Ndao ke Kupang

Sedangkan, lanjut Bupati Paulina, selimut adat yang disematkan di bahu merupakan tanggung jawab untuk mengurus anak leo dan masyarakat yang ada di bawah kepemimpinan.

Sementara itu, Maneleo Ina Huk, Leonard Haning menjelaskan budaya di Rote Ndao menjadi rujukan hukum tertulis.

Sebab itu, dirinya berharap jika ada masalah terkait dengan anak Leo, maka Maneleo berperan aktif melalui tahapan mediasi.

Berikutnya, Koordinator Leo Mbesa, Nusry Zacharias menerangkan, dirinya siap menjaga kepercayaan yang telah diberikan dan membawa anak-anak leonya menuju kepada kebahagiaan dan kebenaran.

Nusry juga berkomitmen untuk menjadi teladan yang baik serta menjaga kehormatannya sebagai seorang pemimpin agar tidak cedera di mata anak leonya. (Rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini